Fenomena 'Blood Moon' dan Ramalan Mengenai Kiamat yang Tidak Dapat Dipisahkan

Fenomena astronomi ini memang terkesan mistis dengan visualnya, Bulan berwarna merah seperti darah. Bahkan nama yang diberikan juga

Editor: Fatimah
SERAMBI/M ANSHAR
Proses Super Blue Blood Moon atau gerhana bulan saat awal (kiri), gerhana bulan total (tengah) dan proses akhir gerhana bulan (kanan) direkam menggunakan lensa teleskop refractor 900 mm di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Rabu (31/01/18) malam. 

"Saya yakin, kita akan melihat peristiwa yang dramatis terjadi di Timur Tengah, yang melibatkan Israel. Peristiwa itu akan mengubah sejarah di Timur Tengah dan memiliki dampak pada dunia", tambahnya, seperti dikutip dari Daily Mail.

Baca: Cara Mudah Pantau WhatsApp Anak, Lihat dengan Siapa dan Apa Isi Chattingannya

Tetrad yang terjadi pada tahun 1493 dikaitkan dengan pengusiran orang-orang Yahudi di Spanyol. Tetrad pada tahun 1949 dikaitkan dengan didirikannya negara Israel. Sementara Tetrad pada tahun 1967 dikaitkan dengan Perang Enam Hari antara Arab Saudi dan Israel.

Seperti dikutip dari Liputan6, Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin berharap agar masyarakat tidak mudah memercayai hal yang mengaitkan gerhana dengan berbagai hal mistis. "Itu semuanya mitos", ucap Thomas. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Artikel ini telah ditayangkan pada National Geographic Indonesia dengan judul : Blood Moon dan Ramalan Mengenai Kiamat yang Tidak Dapat Dipisahkan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved