Breaking News

Warga Tagih Emas Simpanan

Puluhan warga mendatangi Toko Mas Bahagia di Pasar Meureudu, Senin (16/7) siang, untuk menagih emas

Editor: bakri
Warga Trienggadeng, Pidie Jaya, Senin (16/7) menjelang siang mendatangi Toko Mas Bahagia di Keude Meureudu. kedatangan warga kesana adalah untuk menagih kembali mas yang mereka simpan beberapa tahun lalu. Tapi yang empunya toko menolak karena alasan bukan padanya warga menyimpang.SERAMBI/ABDULLAH GANI 

* Datangi Toko Mas Bahagia Meureudu

MEUREUDU - Puluhan warga mendatangi Toko Mas Bahagia di Pasar Meureudu, Senin (16/7) siang, untuk menagih emas yang mereka simpan di Toko Mas Bahagia yang berada di Pasar Trienggadeng. Kedua toko emas ini milik orang yang sama, yakni H Ishak Ibrahim, warga Gampong Paya, Kecamatan Trienggadeng, Pijay.

Kedatangan warga Trienggadeng ke Toko Mas Bahagia di Pasar Meureudu itu, karena Toko Mas Bahagia di Trienggadeng saat ini sudah dibongkar untuk dibangun baru. Sehingga warga yang menyimpan emas di toko emas tersebut mendatangi Toko Mas Bahagia di Meureudu. “Kami datang ke sini karena Toko Mas Bahagia Meureudu juga kepunyaan H Ishak Ibrahim. Jadi ia harus bertanggung jawab mengembalikan emas kami,” kata H Jamil Peulandok yang mengaku menyimpanan emas sebanyak 15 mayam di toko tersebut.

Warga lainnya yang juga menyimpan emas di Toko Mas Bahagia itu, antara lain Iwan Muyadi (77 mayam), Nurmala (84 mayam), Syarifuddin (40 mayam), serta Yanti (40 mayam). “Total emas warga yang disimpan di toko emas ini tak kurang dari 3,5 kilogram,” kata Heri Safrizal SP yang memediasi aksi warga Trienggadeng ini.

Menjelang siang, suasana semakin memanas karena permintaan warga agar emas milik mereka dikembalikan, tidak direspons oleh pemilik Toko Mas Bahagia di Meureudu yang juga pemilik Toko Mas Bahagia di Trienggadeng itu. Polsek setempat pun menurunkan sejumlah personel untuk mencegah aksi anarki dari warga. Apalagi, menjelang siang, semakin banyak warga yang datang secara bergelombang dan mencapai 50-an orang.

Dari keterangan warga pemilik emas, mereka sudah pernah menagih pengembalian emas tersebut melalui Makmun, penjual emas di Toko Mas Bahagia Trienggadeng. Saat ditagih, Makmun mengaku tidak bisa mengambil sikap karena ia hanya pekerja di toko emas tersebut. Warga pun kemudian mendatangi rumah H Ishak Ibrahim di Gampong Paya, Kecamatan Trienggadeng, namun permintaan warga it juga tidak direspons.

Karena itu, warga pun mendatangi Toko Mas Bahagia di Pasar Meureudu untuk menagih emas yang mereka simpan sejak beberapa tahun lalu di Toko Mas Bahagia Trienggadeng.

Hingga menjelang sore, tidak ada keputusan apapun dari pihak pemilik toko emas tersebut terkait permintaan warga untuk mengembalikan emas yang mereka simpan di toko tersebut, meski sejumlah pihak sudah berupaya membantu memediasi persoalan tersebut antara pihak warga dengan pemilik toko emas.

Pemilik Toko Mas Bahagia di Trienggadeng dan Meureudu, menolak bertanggung jawab untuk mengembalikan emas yang disimpan warga di Toko Mas Bahagia di Trienggadeng. “Emas itu tidak ada pada saya, jadi, apa yang harus saya kembalikan,” ujarnya.

Meski mengaku sebagai pemilik Toko Mas Bahagia di Trienggadeng, namun ia mengatakan bahwa toko emas itu sepenuhnya dikelola dan menjadi tanggung jawab Makmun --yang kepada warga hanya mengaku sebagai pekerja di toko emas tersebut. “Saya hanya sebatas memodali usaha yang digeluti Makmun saja, tak lebih dari itu,” kilahnya.

Sementara, pada kwitansi tanda terima emas simpanan yang ada pada warga, tertera tanda tangan H Ishak Ibrahim. Namun menurutnya tanda tangan itu sudah dipalsukan. “Itu kan bisa saja dilakukan. Yang jelas itu bukan tanda tangan saya, alias dipalsukan,” jawab H Ishak.(ag)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved