Breaking News

Pengakuan Pendaki Rinjani Saat Gempa Lombok: "Saya Melihat Mayat, Sekarang tak Berani Naik Gunung"

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat juga menyebutkan jalur pendakian tertutup material longsor.

Editor: Fatimah
EPA
Longsor dan batu yang berjatuhan serta kabut masih menghambat upaya penyelamatan, kata salah satu anggota tim. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat juga menyebutkan jalur pendakian tertutup material longsor.

Kuswandi yang merasakan gempa di kaki gunung, di Sembalun Lawang bergerak naik untuk membantu usaha penyelamatan pada Senin pagi dan melihat ratusan orang berhasil naik dari danau, meninggalkan kawah.

Para pendaki yang sebagian besar rombongan dari Thailand, selain Malaysia, Inggris, Jerman dan Indonesia sendiri dilaporkan dalam keadaan baik, meski sempat kekurangan makan dan minum dan sekarang berada di desa Sembalun.

Sejumlah pendaki masih di kawah

Sampai sekarang diduga masih terdapat beberapa pendaki di kawah.

"Informasi dari pendaki-pendaki yang naik dari danau tadi, ada satu orang sekitar satu kilometer dari danau. Yang jelas dia sudah meninggal. Temannnya dia sudah taruh di dalam tenda. Yang meninggal ini orang Makassar, orang Indonesia. laki-laki," kata Kuswandi yang menjadi bagian dari tim penyelamatan pemerintah Lombok Timur.

"Juga di danau, empat orang, perempuan, tidak mau naik. Dia diminta dievakuasi menggunakan heli," tambah Kuswandi asal Lombok yang sudah 15 tahun menjadi pemandu wisata lewat perusahaan guide dan trekking organizer Stuck Rinjani Mountain di Lombok Timur.

Helikopter

Sampai sejauh ini sudah belasan orang dilaporkan meninggal akibat bencana alam ini. Jadi apa yang perlu dilakukan sekarang?

"Seharusnya yah untuk lebih memaksimalkan memberikan fasilitas-fasilitas seperti helikopter untuk mengevakuasi korban atau men drop-in karena kita kalau secara manual kan lebih lambat.

Baca: Satu Unit Rumah Warga Suak Buluh di Simeulue Ludes Terbakar

"Tadi ada helikopter yang berputar-putar tetapi dia tidak menuju TKP, mungkin juga alasannya cuaca tadi siang lagi berkabut tebal," kata Kuswandi yang berencana akan tetap terus membantu penyelamatan korban di sekitar danau.

Sebelumnya dilaporkan, tim gabungan TNI, Polri, SAR, petugas taman nasional, dan para relawan menggelar upaya evakuasi terhadap ratusan pendaki yang terperangkap di Gunung Rinjani.

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi telah mengunjungi lokasi pengungsian di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur untuk memastikan penanganan dampak gempa dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.

Menurut BPBD NTB, korban meninggal dunia akibat gempa mencapai 16 orang.

Artikel ini tayang pada BBC Indonesia dengan judul : Kisah pendaki Rinjani saat gempa di Lombok: "Saya melihat mayat, sekarang tak berani naik gunung"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved