Gempa Lombok

91 Orang Tewas dan 209 Orang Luka-luka Akibat Gempa di Lombok NTB, Ini Rinciannya

Data BNPB hingga Senin (6/8/2018) siang, sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 korban luka-luka akibat bencana gempa bumi

Editor: Faisal Zamzami
Warga mengangkat sepeda motornya dari reruntuhan rumah pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8/2018). Gempa bumi bermagnitudo 7 mengguncang Lombok, Minggu (5/8/2018) malam.(ANTARA FOTO/ AHMAD SUBAIDI) 

Sutopo mengatakan, semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia karena tertimpa bangunan roboh.

BNPB memperkirakan korban akibat gemba di Lombok akan terus bertambah.

“Ini data sementara yang kami perkirakan jumlah ini masih akan terus bertambah karena pendataan masih dilakukan. Belum semua daerah di Lombok terjangkau oleh tim SAR gabungan,” kata dia.

Baca: Ustaz Yusuf Mansur Menangis Lihat Imam Ini Tak Beranjak Saat Gempa, Padahal Boleh Tinggalkan Shalat

Baca: Mau Lihat Ragam Budaya dan Etnis di PKA Ke-7, Yuk ke Anjungan Aceh Selatan

BNPB Kirimkan 21 Ton Bantuan Logistik

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan bahwa upaya penanganan oleh pemerintah terus dilakukan pasca-gempa bermagnitudo 7 di Lombok pada Minggu (5/8/2018).

BNPB mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan melalui kargo.

Selain itu, dua helikopter BNPB pun diturunkan untuk membantu penanganan darurat.

"Tambahan personel dan logistik terus dikirimkan. BNPB mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan melalui kargo. Dua helikopter BNPB diperbantukan untuk penanganan darurat," ujar Sutopo saat memberikan keterangan pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Menurut Sutopo, BNPB terus berkoordinasi dengan kementerian/lenbaga terkait dalam menangani dampak gempa di Lombok.

Sutopo mengatakan, TNI telah memberangkatkan tiga pesawat Hercules C-130 untuk mengirim satgas kesehatan dengan membawa obat-obatan, logitik, tenda, dan alat komunikasi.

KRI dr Suharso milik TNI AL diberangkatkan dari Surabaya ke Lombok untuk dukungan kapal rumah sakit.

Basarnas mengirimkan personel, helikopter, kapal, dan peralatan untuk menambah kekuatan operasi SAR.

Polri mengirimkan personel, tenaga medis beserta obat-obatan, dan dua helikopter.

Sedangkan Kementerian Pariwisata mengaktivasi Tim Crisis Center untuk memantau kondisi wisatawan.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggerakkan alat berat untuk menambah pasokan air bersih dan sanitasi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved