PKA 7

Ragam Tradisi Meriahkan Panggung Utama PKA VII

Panggung utama Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII di Taman Sultanah Safiatuddin (Tasulsa) Banda Aceh

Editor: hasyim
SERAMBI/M ANSHAR
Vokalis Grup Band Tangke, Subur Dani tampil pada panggung hiburan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-7 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Jumat (10/8) malam. SERAMBI/M ANSHAR 

BANDA ACEH - Panggung utama Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII di Taman Sultanah Safiatuddin (Tasulsa) Banda Aceh dimeriahkan dengan ragam penampilan tradisi dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, Jumat (10/8) tadi malam. Hentakan penampilan dari berbagai sanggar di Aceh membuat decak kagum lautan penonton yang hadir, mereka bahkan bertahan hingga penampilan terakhir menjelang Sabtu dini hari.

Warga yang hadir tumpah ruah, baik di depan panggung utama maupun di setiap anjungan kabupaten/kota. Panggung utama yang menampilkan berbagai penampilan memancing minat masyarakat untuk hadir, bahkan sampai duduk bersila tepat di depan panggung utama menyaksikan berbagai atraksi budaya tradisi dan futuristik.

Penampilan panggung utama tadi malam diawali dengan musik tradisi uluh guel dari Aceh Tengah. Penampilan pembukaan pertama dari dataran tinggi Gayo ini cukup memantik minat para penonton. Mereka menikmati setiap ritme yang dimainkan oleh puluhan pemusik dan penari di atas panggung. Balutan pakaian dengan ciri khas Gayo membuat penampilan mereka terlihat indah dan ceria.

Baca: Shahibul Qurban Dilarang Potong Kuku dan Rambut, Ini Hikmahnya

Kedua, giliran belasan penari perempuan dari Kabupaten Pidie yang membawakan tarian laweut secara serempak dan memesona. Penampilan mereka juga langsung disambut dengan penampilan tari rapa-i geleng oleh belasan penari pria dari Kota Lhokseumawe. Hentakan dan gerakan mereka yang heroik mampu menghipnotis ribuan penonton yang memadati panggung utama.

Panggung utama PKA VII tadi malam juga dimeriahkan oleh penampilan grup musik etnik Aceh, Tangke. Band yang digawangi oleh sejumlah musisi di Banda Aceh ini membawakan empat komposisi dari album mereka berjudul Meuleuha. Di antara lagu-lagu yang dibawakan Tangke seperti Saleum, Tarek Pukat, dan Meuleuha.

Usai Tangke, giliran sanggar dari Pidie Jaya yang menghentak panggung. Mereka membawakan tari kreasi ratoeh jaroe yang apik dengan ritme dari lambat hingga cepat. Tabuhan rapa-i dan nyanyian syair dari pemusik dan aneuk syahi membuat penampilan para penari perempuan itu begitu spektakuler, mereka bernyayi dan bergerak kompak mengikuti tabuhan rapai.

Selain itu, ada juga penampilan Teuka Band dan Cupa Band yang membawakan musik tradisi dibalut modern. Gempita budaya di panggung utama ditutup dengan penampilan tari seribu tangan atau tari saman dari Kabupaten Gayo Lues. Untuk malam ini, panggung utama PKA ke-7 juga akan kembali dimeriahkan oleh berbagai penampilan tradisi, termasuk penampilan penyanyi Aceh, Joel Pase.

Talkshow kepustakawanan
Sementara itu, di halaman Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Aceh pagi kemarin berlangsung Talkshow Kepustakawanan yang diprakarsai Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Perwakilan Aceh juga dalam rangka PKA.

Ketua IPI Aceh, Didi Setiadi SSos mengundang lima narasumber dalam talkshow yang dihadiri sekitar 150 peserta dan berlangsung selama tiga jam itu. Pesertanya termasuk para pengelola pustaka dari Dinas Arpus seluruh Aceh.

Para narasumbernya adalah Dr Wildan MPd (Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Aceh), Taufiq A Gani MEng.Sc (Kepala UPT Perpustakaan Unsyiah), Oemardi MA (Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry), Alfianunnur MEd (Pegiat Taman Bacaan Masyarakat), dan Yarmen Dinamika (Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia dan Pembina Forum Aceh Menulis/FAMe).

Talkshow bertema Literasi Zaman Now itu dimoderatori Zikrayanti MLIS, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry.

Sorenya di tempat yang sama berlangsung bedah novel yang dilakukan Herman RN. Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala ini membedah novel Kura-kura Berjanggut, karya cerpenis dan novelis Aceh, Azhari Aiyub.

Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan membuat blog dan steemit oleh Ihan Nurdin. Kedua acara ini terselenggara atas kerja sama Forum Aceh Menulis (FAMe) dengan Dinas Arpus Aceh.

Sehari sebelumnya di tempat yang sama berlangsung lomba mewarnai untuk anak TK di Banda Aceh serta workshop public speaking yang diprakarsai FAMe dengan menghadirkan Saifuddin Bantasyam MA dari Fakultas Hukum Unsyiah. (dan/dik)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved