Cara Para Pengawal Lindungi Soeharto dari Ancaman Sniper, Benny Moerdani Tak Bisa Berbuat Banyak

Sjafrie mengatakan, dia mendapatkan kabar saat itu baru saja ada pesawat yang ditembaki di sekitar tempat itu.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Soeharto & Benny Moerdani. 

Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.

Namun, harapan Sjafrie justru pupus.

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.

Eh, Sjafrie.Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu Sjafrie hanya bisa pasrah, dan menaatinya.

Baca: Cerita di Balik Foto Menyeramkan Momo Challenge, Ada Tantangan yang Berbahaya

Baca: Daftar Caleg Sementara di Bireuen, PNA Paling Banyak dan PKPI Paling Sedikit

Melewati Sniper Valley

 Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.

Meski demikian, Sjafrie baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.

Jafrie menyebut kawasan itu memang didiami banyak para sniper.

Sebab, wilayah itu memamg dimiliki oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved