Dari 'Bohongi' Soeharto Sampai Jawaban Santai Gus Dur, Ini 7 Cerita Paspampres Mengawal Presiden RI
Sejak 1946, Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, sudah mendarmakan baktinya pada presiden, sang pemimpin sekaligus simbol negara RI.
Ketika berada dalam iring-iringan dan melewati keramaian, Megawati kerap menurunkan kaca “mobil keras” (mobil pengamanan presiden) untuk sekadar menyapa dan melambaikan tangan kepada khalayak.
Karena “mobil keras” didesain untuk pengamanan tertutup, fungsi naik kaca mobil ini sering rusak dan butuh perbaikan.
Megawati juga suka berkeliling Ibu Kota dengan menggunakan VW Caravelle.
Suatu ketika saat menggunakan mobilnya itu, Megawati ingin mencicipi nasi goreng Kebon Sirih.
Maka, Paspampres-lah yang kemudian memesan nasi goreng itu dan memastikan keamanan nasi goreng itu.
Setelah aman, nasi goreng itu baru diberikan kepada Megawati.
Baca: Polisi Buru Sosok Pemberi Kokain ke Anak Konglomerat Richard Muljadi
6. SBY Minimal 5 Meter
Protokoler pada masa pemerintahan SBY sangat tertib dan teratur dijalankan dengan pengamanan Paspampres.
Setiap acara temu warga hingga doorstop bersama wartawan, Paspampres memastikan ada jarak 5 meter dengan Presiden SBY.
Pada era pemerintahan SBY ini pula, Grup D Paspampres yang bertugas mengamankan para mantan presiden dan mantan wakil presiden dibentuk.
Baca: Ternyata Medali Asian Games 2018 Didesain oleh Alumni UMN Lho!
7. Pesawat Ekonomi Iriana Jokowi
Setelah Jokowi dilantik, jutaan warga memenuhi sepanjang Semanggi hingga Istana Merdeka.
Iring-iringan kendaraan yang mengangkut Jokowi pun terjebak kemacetan parah.
Paspampres pun memutuskan berjalan kaki sampai ke Istana sambil menghalau massa yang ada di sekeliling mobil Jokowi.
Kisah menarik juga datang dari keluarga Jokowi yang dikenal sederhana.
Ibu Negara Iriana, misalnya, lebih suka pulang ke Solo, Jawa Tengah, dengan menggunakan pesawat komersial di kelas ekonomi.
Paspampres pun harus berimprovisasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Cerita Paspampres Mengawal Presiden RI, dari 'Bohongi' Soeharto Sampai Jawaban Santai Gus Dur