Sama-sama Berlimpah Minyak Namun Beda Nasib, Inilah Perbandingan Kuwait dan Venezuela

Pemerintahannya berhenti menerbitkan statistik yang dapat diandalkan, termasuk pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Editor: Fatimah
google.com
Minyak Venezuela (kiri) dan minyak Kuwait (kanan). 

Itu diperkirakan 10% dari cadangan minyak mentah dunia.

Baca: Kemenpora Sebut Roy Suryo Baru Kembalikan Barang Senilai Rp 500 Juta

Perekonomian negara sendiri menghasilkan 75% pendapatannya dari itu.

Menjadikan negara bebas pajak, industri minyak Kuwait menyumbang 75% dari pendapatan pemerintah.

Petroleum dan Petrokimia menyumbang 43% dari PDB dan 90% pendapatan ekspor.

Impor utama mereka antara lain berbagai macam kebutuhan mulai dari produk makanan, tekstil, hingga mesin.

Negara akhirnya mendapatkan keuntungan dengan mengelompokkan nilai tukar mereka pada tingkat tinggi karena menghasilkan lebih banyak pendapatan dari ekspor mereka daripada impor mereka.

Pada tahun 2011, perkiraan ekspor mencapai 94,47 milyar dolar AS (sekitar Rp1300 triliun) dan impor sekitar 22,41 milyar dolar AS (sekitar Rp320 triliun).

Kuwait menggunakan Dinar Irak untuk sementara selama Perang Teluk, dan kemudian mendukung Dinar Kuwait menjadi USD.

Sejak 2013, KWD adalah mata uang tertinggi di dunia hingga sekarang.

Baca: Menikah dengan Kartika Putri, Terungkap Pekerjaan yang Dilakoni Habib Usman Bin Yahya

 
Venezuela

Satu-satunya hal yang berlimpah di Venezuela sekarang adalah kekacauan.

Perekonomian telah berputar ke arah keruntuhan, dan krisis kemanusiaan telah menjerumuskan gerombolan ke dalam penyakit dan kelaparan.

Negara ini juga dalam cengkeraman krisis politik.

Venezuela sebenarnya pernah menjadi negara terkaya di Amerika Latin.

Venezuela memiliki pasokan minyak mentah terbesar di dunia yang dulu tampak seperti semburan uang yang tak ada habisnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved