Kupi Beungoh
Inspirasi dari Nasrul Haidi, Alumnus Jeumala Amal yang Jadi Dokter Spesialis Bedah di Aceh
Menuju semester lima kuliah di Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, kami kawan-kawannya nyaris tak percaya, rupanya ia melawan takdirnya.
Second opinian soal kesehatan sudah bisa dengan dunia digital.
Hingga saya pun cukup lama tak menelponnya untuk konsultasi soal kesehatan.
Tapi beberapa kesempatan dalam setahun belakangan terus bertemu.
Melepas romantisme bersama kawan-kawan ilmu sosial di asrama.
Setiap bertemu, topiknya selalu lucu.
Apalagi bila yang hadir 'ngopi bareng' itu masih ada yang belum berkeluarga, maka sudah pasti suasananya seperti bom atom meletus saja.
Salah satu topik yang hot beberapa bulan yang lalu dari eksponen penghuni asrama adalah CM owner Bereh.
Salah satu yang bahagia mendengar toke Beres melepas masa lajangnya adalah dokter Nasrul.
Setiap bertemu semuanya elegan, tak ada perbedaan karena jabatan dan pendidikan.
Tapi semuanya sama, sama dalam kelucuan.
Itulah kebahagian, seorang kawan melawan proses panjang menuju dokter bedah.
Proses tak pernah melawan hasil.
Teruslah berkibar kawan, Dokter Nasrul, inspirasi baru dokter bedah.
Teruslah berbuat baik dalam setiap pembelajaran dan pertemuan.
Seperti motto kita di pasantren yang digores oleh si gepe alias Khairul Umami, pada baju perpisahan kita tahun 2000 lalu di Dayah Jeumala Amal.
"Belajar santai, masa depan cerah". He he he. (Ditulis menjelang Magrib, Selasa, 4 September 2018 di Lamgugob Banda Aceh)
*) PENULIS adalah Publisher dan Staf Pengajar STKIP BBG Darussalam Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.