Jurnalisme Warga

Implementasi Dame Meuadab di SMA Negeri 1 Banda Aceh

Dua puluh tahun sudah rakyat Aceh menikmati hidup damai, tanpa konflik bersenjata. Tanpa dentuman bom dan letusan bedil.

Editor: mufti
IST
NILAWATI 

Dr. NILAWATI, M.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh

Dua puluh tahun sudah rakyat Aceh menikmati hidup damai, tanpa konflik bersenjata. Tanpa dentuman bom dan letusan bedil. Suatu kondisi yang sangat patut kita syukuri. Ini adalah buah dari Nota Kesepahaman atau MoU Damai antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dirintis dan diwujudkan di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2015.

Sejak saat itu, setiap tanggal 15 Agustus selalu kita peringati sebagai Hari Damai Aceh, momen yang menandai berakhirnya konflik bersenjata  hampir tiga dasawarsa sejak Dr Hasan Muhammad Di Tiro mendekalarasikan Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976.

Perdamaian Aceh adalah warisan berharga yang harus dijaga bersama, bukan hanya oleh elite, melainkan juga oleh seluruh elemen masyarakat. Tugas kita sekarang adalah memastikan 20 tahun ke depan dan seterusnya Aceh tetap damai dan sejahtera.

Dalam konteks ini, peran pemuda dianggap sangatlah penting. Menjadi tantangan tersendiri bagi kaum muda untuk memastikan perdamaian ini tetap terjaga dan terawat sampai kapan pun. Perlu upaya konkret mewujudkan kesinambungan suasana damai di Aceh dengan harapan akan tercapai masa depan Aceh yang lebih baik.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST, DEA pada pembukaan Pelatihan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)  di Banda Aceh menekankan pentingnya peran guru sebagai khalifah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan karakter perdamaian di kalangan siswa, dengan berfokus pada internalisasi isu perdamaian dalam pembelajaran.

Sehubungan dengan itu, di SMA Negeri 1 Banda Aceh sudah diterapkan Kurikulum Merdeka bermuatan ‘Dame Meuadab’ (Damai Beradab) sejak tahun 2023. Muatan ‘dame meuadab’ dipilih sebagai tema kearifan lokal yang merupakan salah satu upaya merawat damai, antikekerasan, dan sikap intoleransi terhadap keberagaman.

‘Dame’ atau damai mempunyai makna berkehidupan yang harmonis, tanpa konflik, toleran, dan antikekerasan. Sedangkan ‘meuadab’ mempunyai makna berkatakter mulia, saling menghormati, dan memiliki moral yang baik.

Sebagai sekolah favorit, SMAN 1 Banda Aceh tentu diminati oleh berbagai lapisan masyarakat dari berbagai etnis dan kepercayaan yang berbeda-beda. Pimpinan sekolah terus berupaya meningkatkan mutu lulusan sebagai agen perdamaian yang dapat menjaga stabilitas kehidupan yang harmonis tanpa ada konflik di antara guru-guru, antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, serta dengan masayarakat, melaui:

      1.  Integrasi pada kurikulum

Integrasi ‘dame’ dan ‘meuadab’ ke dalam Kurikulum Merdeka, nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan antikekerasan dimasukkan ke dalam kurikulum dan seluruh aspek kegiatan di sekolah. Nilai-nilai damai dan beradab tidak diajarkan sebagai mata pelajaran terpisah, melainkan disisipkan dalam setiap mata pelajaran, seperti IPS, IPA, pendidikan agama, hingga bahasa.

Proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga menyentuh hati dan membentuk kebiasaan peserta didik. Guru merancang pengembangan bahan ajar melalui rencana pelaksanaan pembelajaran (modul pembelajaran) yang memuat strategi dan media yang mendukung integrasi nilai damai dan berkarakter mulia.

2.         Internalisasi pada pembelajaran

Internalisasi ‘dame meuadab’ pada pembelajaran sebagai proses menanamkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan perilaku terpuji ke dalam diri peserta didik secara mendalam dan berkesinambungan melalui seluruh aspek kegiatan belajar di sekolah.

Tujuan utamanya adalah untuk membentuk peserta didik menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter unggul, mampu hidup rukun dan harmonis di tengah keberagaman,  menghargai perbedaan, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved