Kisah Kolonel Latief Kabari Soeharto Soal Gerakan PKI, Tapi Tak Digubris Lalu Jadi Tahanan Politik
Mantan tahanan politik G30S/PKI Kolonel Abdul Latief tak lepas sosoknya dari kisah peristiwa G30S.
Lalu, Soeharto dikatakannya, tak melakukan tindakan apa-apa terkait informasi tersebut.
Adanya laporan infomasi yang tak digubris Soeharto, Latief pun kembali menemui sosok tersebut yang berada di RSPAD Gatot Subroto.
Kala itu, Soeharto sedang menunggui Hutomo Mandala Putra yang menjalani pengobatan karena tersiram sop panas.
Menurt Latief, laporannya terkait peristiwa itu tak digubris lagi oleh Soeharto.
Baca: Dibayar Rp 5 Juta untuk Perankan Jenderal di Film G30S/PKI, Inilah Cerita Kies Slamet
Hingga kemudian peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
Latief yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya datang melapor kepada Soeharto, mengapa Soeharto selaku Panglima Kostrad tidak menggagalkan peristiwa yang berbuntut pada penggulingan Sukarno selaku presiden setelah mendapat laporannya.
"Siapa sebenarnya yang melakukan coup d'etat pada 1 Oktober 1965: G30S ataukah Jenderal Soeharto", ungkap Latief di pengantar bukunya Pledoi Kol. A. Latief: Soeharto terlibat G 30 S.
Hingga kemudian, Latief menjadi tahanan politik karena tuduhan terlibat G30S, sejak tanggal 11 Oktober 1965.
Ia kemudian diadili tahun 1978 dan dibebaskan dari tahanan tanggal 6 Desember 1998 oleh pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie.
Kolonel Abdul Latief meninggal dunia pada pukul 06.30 WIB pada Rabu (6/4/2005) akibat sakit paru-paru.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Kolonel Latief Kabari Soeharto Soal Gerakan PKI, Tapi Tak Digubris Lalu Jadi Tahanan Politik