Gempa Palu Sulawesi Tengah
Pascagempa dan Tsunami Palu, 18 Ilmuwan Akan Bergabung untuk Pindai Dasar Lautan
Survei ini diperlukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terkait gempa Donggala hingga menyebabkan tsunami Palu tersebut.
Untuk itu, menurut Udrekh, survei ini perlu segera dilakukan sebelum terjadi proses yang mengubah kondisi di bawah laut tersebut.
Survei ini sendiri dijadwalkan dilakukan selama 20 hari.
Baca: VIDEO Perumahan Balaroa Palu Bergerak Sendiri Akibat Gempa dan Tsunami, Hancur Ditelan Bumi
Baca: Kisah Evan Atar Adahar, Dokter yang Gunakan Onderdil Mobil untuk Operasi
Meski begitu, Udrekh menyebut mungkin akan memerlukan waktu lebih lama karena perjalanan pulang pergi.
"Ini sedang kita optimalkan. Berdasarkan hasil perhitungan, kita mengoptimalkan selama 10 hari agar bisa meng-cover wilayah yang menurut kita penting untuk didapatkan datanya," tegasnya.
Udrekh juga menegaskan, sebenarnya gagasannya sendiri dari Kemenko Maritim.
"Walaupun memang kumpulan dari teman-teman sendiri lebih kepada gabungan ilmuwan yang punya kepedulian. Jadi tidak terlalu mengangkat institusinya," tegas Udrekh.
Dalam survei ini, BPPT menjadi penyedia kapalnya.
"Banyak juga peran dari ikatan alumni ITB. Kemenko Maritim juga terlibat," tuturnya.
"Ilmuwan yang ikut serta ada dari ikatan ahli geologi, BMKG, Pusat Studi Gempa Nasional, ada dari LIPI, PPPGL (Puslitbang geologi laut). Ada 18 slot ilmuwan," tambahnya.
Tsunami Palu pada Jumat (28/09/2018) lalu memang mengangetkan banyak pihak.
Apalagi, tsunami dengan ketinggian hampir 3 meter ini muncul tak lama setelah gempa Donggala bermagnitudo 7,4 terjadi.
Terlebih, pencabutan peringatan dini dan penanganan bencana kali ini menimbulkan banyak kontroversi.(*)
Baca: Kisah Syahrul Fahmi Selamatkan Istri Hamil Saat Gempa & Tsunami Palu, Allah Perlihatkan Kuasanya
Baca: Warga Bireuen Serbu Pasar Murah di Jalan Langgar Square
Baca: Dicari-cari Pascagempa dan Tsunami Palu, Pasha Ungu Minta Maaf Baru Kasih Kabar, Begini Kondisinya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "18 Ilmuwan Akan Bergabung untuk Pindai Dasar Lautan Palu"