Alasan Air Laut Tidak Boleh Diminum Meskipun dalam Kondisi Darurat
Karena air laut mengandung 3 persen garam, artinya jika kita minum satu liter air laut, ginjal butuh satu setengah liter air tawar
Bukannya membuat rasa haus hilang, air dan garam justru membuat tubuh semakin dehidrasi.
Ginjal manusia adalah filter yang memisahkan racun dalam darah yang dibuang dalam bentuk urin.
Namun, ginjal tidak dapat membuat urin dari konsentrasi garam lebih dari 2 persen.
Sementara itu, air laut terdiri dari 3 persen garam.
Baca: Steffy: Saya Dekat dengan Irwandi, tapi Belum Nikah
Jadi, jika kita minum air laut untuk memuaskan dahaga, ginjal harus menggunakan cadangan air di dalam tubuh untuk mencairkan garam, yang pada akhirnya justru membuat kita merasa lebih haus.
Karena air laut mengandung 3 persen garam, artinya jika kita minum satu liter air laut, ginjal butuh satu setengah liter air tawar untuk membuah semua garam.
Sel-sel tubuh kita memang bergantung pada natrium klorida (garam) untuk menjaga keseimbangan dan reaksi kimia tubuh.
Namun, jika terlalu banyak sodium bisa mematikan.
Ginjal manusia hanya bisa mengeluarkan air seni yang kadar garamnya sedikit (kurang asin dari air laut).
Biasanya, seseorang akan merasa tenggorokannya kering dan sangat haus setelah menyelam atau berenang di laut.
Jika kamu berenang di laut dan tidak sengaja minum air asin, segera setelah berenang harus minum air tawar (air mineral) untuk membantu ginjal mengeluarkan garam di dalam tubuh.
TribunTravel.com/rizkytyas
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Air Laut Tidak Boleh Diminum Meskipun dalam Kondisi Darurat, Ini Alasannya
Penulis: Rizky Tyas Febriani
Editor: Ambar Purwaningrum