Luar Negeri
Kronologi Pembunuhan Jamal Khashoggi, Diduga Dibunuh Intelijen Saudi
Pemerintah Turki mengklaim, mereka memiliki bukti berupa rekaman audio yang mengerikan terkait pembunuhan itu.
Meski begitu, saat kunjungan ia memberikan nona Cengiz dua buah ponsel dan menyuruhnya untuk menelpon seorang penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan jika dia tidak kembali keluar.
Cengiz mengaku menunggu selama lebih dari 10 jam di luar kedubes.
Baca: The Night Comes for Us Bikin Robert Liefeld Ingin Timo Tjahjanto Sutradarai Deadpool 3
Ia bahkan kembali pada keesokan paginya ketika Khashoggi masih belum muncul kembali.
Sebuah media Turki mengatakan, mereka telah mengidentifikasi tim beranggotakan 15 orang yang dicurigai sebagai intelijen Arab Saudi.
Ke-15 orang itu terbang masuk dan keluar dari Istanbul pada hari hilangnya Jamal Khashoggi.
BBC mengklaim, satu di anatara pria tersebut bernama Maher Mutreb adalah seorang kolonel di intelijen Saudi dan berbasis di kedutaan negara di London.
Empat orang dari kelompok itu diketahui memiliki kedekatan dengan putra mahkota Arab Saudi.
Sementara sisanya dikenal sebagai tokoh senior di kementerian dalam negeri negara tersebut.
Pemerintah Turki percaya bahwa mereka semua adalah pejabat asal Arab Saudi dan juga petugas intelijen.
Ini merupakan sebuah tuduhan yang tampaknya didukung oleh informasi open-source yang tersedia secara bebas.
Baca: CPNS 2018 - LINK Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Kemenag, Kemenkes dan 50 Instansi Lainnya
Pemerintah Turki juga mengklaim bahwa kelompok itu membawa gergaji tulang ke negara itu dan seorang anggotanya adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam post mortem.
Sembilan dari 15 orang tersebut dilaporkan tiba di jet pribadi dari ibukota Saudi, Riyadh, sekitar pukul 03.15 waktu setempat pada tanggal dimana Khashoggi mengunjungi kedubes.
Enam sisanya dilaporkan tiba pada hari itu dengan jet pribadi kedua.
Kelompok tersebut diketahui mengujungi dua buah hotel yang terletak di dekat gedung konsulat.
Rekaman kamera CCTV yang disiarkan oleh Televisi Turki muncul dan menunjukkan kelompok pria Saudi tersebut memasuki negara itu melalui bandara Istanbul dan kemudian memesan kamar di hotel.