Dewan Pengawas Sorot BPKS

Pengelolaan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) di bawah kepemimpinan Dr Sayid Fadhil MH

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Dewan Pengawas Sorot BPKS
ALFIAN,Koordinator MaTA

Informasi masalah tak transparan dan banyak kebijakan Kepala BPKS yang melabrak aturan juga telah sampai ke Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Bahkan, Nova telah memberikan teguran keras kepada Sayid Fadhil melalui surat Gubernur Aceh Nomor 515/25881 tanggal 12 Oktober 2018 yang menyatakan kepemimpinan Sayid Fadhil selaku Kepala BPKS sangat lemah.

“Kepemimpinan Saudara (Sayid Fadhil) selaku Kepala BPKS sangat lemah dan cenderung otoriter, sehingga telah terjadi perpecahan (ketidakkompakan) dalam manajemen BPKS akibat dari sikap Saudara yang sering bertindak sendiri. Banyak keputusan strategis diambil tanpa musyawarah dengan unsur manajemen lainnya, sehingga tercermin Saudara menjalankan kepemimpinan dengan cara one man show,” bunyi salah satu teguran Plt Gubernur Aceh.

Karena itu, Plt Gubernur Nova meminta kepada Sayid Fadhil untuk melaksanakan semua tugas pada BPKS berdasarkan peraturan perundang-undangan. “Apabila Saudara tidak mengindahkan, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan perundang-undangan,” Nova mewanti-wanti.

Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Sayid Fadhil yang dihubungi Serambi, Kamis (25/10) malam menyatakan belum bisa memberikan tanggapan atas laporan Badan Pengawas BPKS dan surat teguran Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, terhadap dirinya.

“Saya belum jawab surat Plt Gubernur. Jadi, apa yang saya jawab (ke media) takut salah, ini kan harus hati-hati kita jawab. Jangan sampai ada pihak-pihak yang ini... nanti kan,” kata Sayid Fadhil kepada Serambi melalui telepon.

Dia mengatakan bahwa dirinya akan duduk dulu dengan pihak manajemen BPKS sebelum menyampaikan jawaban atas surat Plt Gubernur Nova. Dia tidak berani terlalu cepat memberikan jawaban ke media.

“Saya lagi rapat di tingkat manajemen (BPKS). Nanti jangan salah pertimbangan yang saya sampaikan,” ujar Sayid Fadhil sembari meminta agar berita ini tidak tayang dulu sebelum ada jawaban dari pihaknya.

Tetapi, Serambi telah menjelaskan bahwa berita ini tetap tayang meskipun pihak BPKS tidak bersedia memberikan tanggapan atau jawaban. Sebab, upaya konfirmasi telah dilakukan, hanya saja Kepala BPKS tidak berani memberikan penjelasan karena takut salahh.

“Besok kami rencana mau duduk dengan bagian humas. (Kalau saya jawab sekarang) nanti saya disalahkan oleh mereka, karena belum ada jawaban yang pas. Besok saya duduk, nanti hasilnya saya kabari,” katanya mengakhiri pembicaraan. (mas)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved