Jembatan Limpok Tuntas Desember

Meskipun sudah mulai dikerjakan sejak beberapa tahun silam, hingga kini jembatan Limpok-Lamreung, Aceh Besar

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Jembatan Limpok Tuntas Desember
WAKIL Ketua DPRA Sulaiman Abda melihat gelagar beton jembatan Limpok-Darussalam yang akan dipasang di lokasi proyek, Rabu (31/10).

* Target Kontraktor Pelaksana
* Mulai Dibangun Sejak 2003

BANDA ACEH - Meskipun sudah mulai dikerjakan sejak beberapa tahun silam, hingga kini jembatan Limpok-Lamreung, Aceh Besar, juga tak kunjung tuntas. Namun, PT Perapen Prima Mandiri selaku kontraktor pelaksana pembangunan manargetkan proyek ini tuntas dikerjakan pada akhir Desember 2018.

“Pekerjaan yang diborongkan kepada kami tahun ini adalah memasang gelagar jembatan beton, kemudian mengecor, pasang pagar jembtan, dan mengaspalnya sampai fungsional,” kata pengawas lapangan PT Perapen Prima Mandiri, Toni Ramadhan dan Kusmira kepada Serambi di lokasi, Rabu (31/10). Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda yang ikut meninjau langsung proyek pembangunan jembatan tersebut juga ikut berdialog dengan Toni.

Toni Ramadhan mengatakan, pihaknya baru bekerja pada 2 Agustus 2018. Menurut dokumen kontrak, pekerjaan ini harus bisa dituntaskan pada 20 Desember 2018. Pekerjaan yang diborongkan kepada PT Prapen Prima Mandiri adalah pemasangan gelagar benton sepanjang 279 meter, pengecoran, pemasangan pagar jembatan, dan pengaspalan.

Mengingat sisa waktu kerja 50 hari lagi, menurut Toni Ramadhan, durasinya memang sangat singkat. Begitupun, pihaknya siap menambah jumlah dan shift kerja buruh, dari dua shift menjadi tiga shift.

“Masing-masing grup atau shift bekerja 8 jam. Jadi, sisa waktu kerja 50 hari lagi itu bisa terkejar dan proyek jembatan ini bisa fungsional pada akhir tahun ini,” ujar Toni bertekad.

Menanggapi penjelasan dari pengawas lapangan, Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda memberikan apresiasi tekad PT Prapen Prima Mandiri selaku kontraktor yang mengerjakan jembatan Limpok-Lamreung untuk menuntaskan akhir Desember. Kata Sulaiman, warga berharap proyek yang diusulkan sejak tahun 2003 silam itu segera tuntas. “Masa pembangunan jembatan itu sudah berjalan 15 tahun atau tujuh tahap, tapi sampai habis bulan Oktober 2018 belum tuntas juga,” kata Sulaiman.

Dikatakan, dasar pemikiran pengusulan pembangunan jembatan Limpok-Lamreung yang berjarak 2 km dari jembatana Lamnyong, Darussalam, sebagai jembatan alternatif dan pemecah kepadatan arus lalau lintas Simpang Mesra-Kampus Darussalam, terutama pada jam-jam sibuk, anak-anak masuk/pulang sekolah dan PNS berangkat dan pulang kerja.

Pada saat proyek jembatan Limpok-Lamreung itu diusulkan untuk dibangun pada tahun 2003, kata Sulaiman Abda, jembatan Lamnyong belum dilakukan pelebaran. Pelebaran badan jembatan baru dilakukan pada tahun 2015, masa Gubernur Aceh Zaini Abdullah.

Kendati badan jalan jembatan Lamnyong sudah dilebarkan menjadi dua jalur yang masing-masing 6 meter, arus lalu lintas menuju Kampus Darussalam tetap padat. Hal ini disebabkan jalur untuk ke Kampus Darussalam dari arah kota hanya satu, yaitu dari jembatan Lamnyong. Itu sebab proyek pembangunan jembatan Limpok-Lamreung itu terus dilanjutkan dan dialokasikan dana sebesar Rp 27 miliar untuk menuntaskannya.

Jika melihat kemajuan pekerjaan fisik yang mencapai 55 persen, maka tidak akan mampu mengejar target tuntas pada 20 Desember mendatang. Namun, pihak rekanan komit dan bertekad menuntaskan sesuai dengan kontrak kerja.

“Jika rekanan menambah jumlah buruh, alat, bahan material, dan jam kerja dari dua shift menjadi tiga shift setiap hari, maka saya optimis bisa tuntas sesuai dengan kontrak,” kata Sulaiman. Dia berharap perusahaan konstruksi tersebut untuk bekerja ekstra, sehingga tidak diputus kontrak di akhir tahun karena gagal menyelesaikan pekerjaannya. (her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved