Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap di Arab Saudi, Begini Faktanya

"Belum bisa pastikan karena tak bisa menjawab berandai-andai tanpa bukti yang fixed (pasti)," kata Agus.

Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Rizieq Shihab diperiksa terkait kasus dugaan makar untuk tersangka Sri Bintang Pamungkas dan Rachmawati Soekarnoputri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dikabarkan ditangkap aparat Arab Saudi.

Kementerian Luar Negeri meminta Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi untuk mengecek langsung berita tentang penangkapan Rizieq Shihab ke tempat tinggalnya di Mekah.

Diplomat Indonesia saat ini tengah menuju Mekah untuk mengecek langsung ke tempat tinggal Rizieq Shihab, kata Duta Besar RI Agus Maftuh Abegebriel.

"Kami sedang melakukan pengecekan, ibu Menlu (Retno Masudi) barusan telepon saya untuk cari informasi yang valid tentang penangkapan habib Muhammad Rizieq Shihab," kata Agus seraya menambahkan hari Selasa (06/11) ini diharapkan sudah mendapat bukti terkait berita penahanan ini.

Baca: Habib Rizieq Shihab Diberitakan Ditangkap di Arab Saudi, Kemenlu RI Kirim Diplomat Cek Kepastian

"Belum bisa pastikan karena tak bisa menjawab berandai-andai tanpa bukti yang fixed (pasti)," kata Agus.

"Kami lakukan semuanya untuk memberi pendampingan, para ekspatriat Indonesia, saya menggunakan istilah ini termasuk untuk tenaga kerja Indonesia, di Saudi dalam masalah apapun," tambahnya mengacu pada langkah KBRI mengutus diplomat ke Mekah untuk mengecek berita tentang Rizieq Shihab.

Namun Agus memastikan bahwa Rizieq Shihab yang keluar dari Indonesia sejak April tahun 2017 termasuk warga negara Indonesia "overstayer", yang visanya sudah habis masa berlakunya sejak Juli lalu.

Tetapi ia mengatakan merupakan ranah hukum Saudi untuk mendeportasi warga negara asing yang masa berlaku visanya sudah habis.

Ia mengatakan warga asing yang sudah habis masa berlaku visanya dan dijaring oleh pihak imigrasi Saudi akan segera dibawa ke bandara untuk dideportasi.

Baca: Di Depan Para Ulama, Prabowo Janji Jemput Habib Rizieq Shihab jika Terpilih Jadi Presiden

Visa Rizieq Shihab di Arab Saudi habis pada tanggal 20 Juni dan "Sejak tanggal itu posisi beliau WNI overstayer yang akan kena denda imigrasi sekitar 15-30.000 real atau per orang sekitar Rp120 juta, kali lima keluarganya...kemudian ada punishment (hukuman) beberapa tahun tak bisa masuk Saudi," tambahnya.

Pemimpin ormas FPI itu tinggal di Arab Saudi setelah menghadapi sejumlah kasus hukum di Indonesia, termasuk kasus dugaan chat.

Sebelumnya pemerintah mempersilakan Rizieq Shihab untuk pulang, apalagi sebagian kasus yang dihadapinya sudah dihentikan, termasuk kasus dugaan penyebaran konten pornografi dan penodaan Pancasila.

Tanggal 23 Oktober lalu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung menolak permohonan pra-peradilan yang diajukan Sukmawati Soekarnoputri atas dihentikannya kasus penodaan lambang negara Pancasila dengan tersangka Rizieq Shihab, pendiri FPI.

Baca: Pembebasan Lahan Bendungan Tiro tak Jalan, Ghazali Abbas: Pemerintah Harus Bujuk Pemilik Tanah

Dalam persidangan itu, hakim menyatakan keputusan penyidik Polda Jawa Barat menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) sudah sesuai prosedur hukum.

Saat itu, massa dari FPI melakukan unjuk rasa terkait sidang putusan tersebut.

Janji Prabowo

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji bakal membawa Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air.

Ia lalu mendoakan Imam Besar FPI tersebut tetap sehat.

Doa dan harapan itu terjadi saat Prabowo Subianto hadir di Lapangan Masjid Amaliyah Bogor, pada Senin (22/10/2018) malam.

"Kalau bisa Habib Rizieq sebelum saya terpilih bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," ujar Prabowo.

Prabowo berterima kasih kepada dukungan masyarakat sehingga dirinya bisa maju kembali dalam Pemilu Presiden 2019.

Ia mengimbau kepada para santri dan pendukungnya untuk menjga TPS, sehingga Pemilu berlangsung jujur dan adil.

"Terima kasih dukungan kalian, terima kasih. Jaga suara rakyat, jaga TPS sekalian. Kita lakukan perubahan besar memulai kotak suara. Kita kerja mulai dari hari ini. Kita jamin kekayaan Indo akan kembali dinikmati oleh rakyat Indonesia," katanya.

Baca: Miris! Dari 1.393 Peserta Tes SKD CPNS di Pidie, Hanya Tiga Orang yang Lulus

Prabowo yakin bahwa masyarakat kini sudah merasa dan paham bahwa kondisi bangsa dan negara sedang tidak baik. Ekonomi terus melemah, namun para elite menyebutnya dalam keadaan baik-baik saja.

"Ekonomi kita, rupiah melemah, harga pangan, harga telor naik. Saudara-saudara nampaknya ada sebagian elite yang tidak membaca sejarah. Tapi saya, sebagai orang yang saudara percaya, saya mengajak marilah kita hati boleh panas tapi kepala harus dingin. Kita percaya yang benar pastilah benar. Saya rasakan rakyat sekarang sudah satu pandangan, sudah tidak mau terima keadaan yang tidak adil ini," ucapnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai terkait adanya rencana capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang ingin menjemput pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Arab Saudi.

"Itu terserah beliau (Prabowo Subianto)," ujar JK di di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

Menurut dia, kepulangan Rizieq ke Indonesia tak bakal mempengaruhi elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Saya kira tidak (pengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf)," tutur Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf itu.

Baca: Pelaku Penculikan 3 Warga di Medan Ditangkap, Salah Satunya Polisi, Ternyata Ini Motifnya

Sebab, kata Kalla, seperti diketahui ada hubungan yang terjalin baik antara cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin itu dengan Rizieq Shihab.

Kedua pernah sama-sama berada dalam satu kegiatan aksi bela islam 212 lalu, di mana Ma'ruf Amin juga meneken Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjapurnama alias Ahok.

"Karena jangan lupa pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, sedangkan gerakan yang dipimpin oleh Habieb Rizieq itu namanya Gerakan membela fatwa majelis ulama, lho yang teken ini Pak Ma'ruf Amin, bagaimana berlawanan (menggerus elektabilitas), kan sulit kan," terang JK.

Seperti diketahui, Rizieq Shihab telah berada di Arab Saudi sejak tahun lalu. Ia enggan kembali ke Tanah Air usai menunaikan ibadah umrah, seiring kasus dugaan chat pornonya diusut oleh Polda Metro Jaya.

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno menyebut pernyataan Prabowo Subianto yang ingin menjemput Habib Rizieq Shihab sebelum Pilpres 2019 sebagai bentuk memberi rasa aman bagi setiap warga Indonesia.

“Posisi kami sejak awal jelas membela seluruh rakyat Indonesia, termasuk membela, melindungi, dan menjaga ulama untuk keharmonisan beragama, Prabowo-Sandi berkomitmen menghadirkan rasa aman dan tentram bagi semua rakyat Indonesia,” ujar Sandiaga saat ditemui di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018) lalu.

Menurut Sandiaga, kehadiran Habib Rizieq dalam proses demokrasi seperti Pilpres 2019 sangat penting dalam demokrasi itu sendiri.

Baca: Satu Pulau di Jepang Menghilang Akibat Tertelan Gelombang

“Apalagi selama ini Habib Rizieq memiliki pengikut banyak dan selalu menyuarakan kebenaran, kami siap melindungi semua rakyat Indonesia karena menurut kami setiap elemen masyarakat Indonesia punya pengaruh dalam proses demokrasi di negeri ini,” pungkas Sandiaga.

Sebelumnya diberitakan, Koordinator Eks 212 kawal KH Ma'ruf Amin, Razman Arif Nasution berencana memperjuangkan kepulangan pimpinan FPI Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Hal itu disampaikan Razman saat deklarasi Aktivis aksi bela Islam 212 mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).

"Jadi agenda ini termasuk di dalamnya adalah kita akan memperjuangkan dalam hal ini Rizieq Sihab untuk kembali ke Indonesia dengan aman nyaman dan damai dan tentu koridor hukum," kata Arief Nasution.

Bekas pengacara Rizieq Syihab ini mengatakan, gerakan dukung Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan gerakan mendasar lantaran ada penggiringan opini seakan para alumni 212 mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

"Sepertinya umat tergiring pada satu opini seolah-olah ada kalangan ulama habaib atau kiai yang menamakan dirinya sebagai PA 212 bahkan ada ketumnya, yang sepertinya memutuskan dukungan kepada pasangan Pak Prabowo-Sandiaga Uno," kata Razman.

Ia menjelaskan alasan kenapa eks 212 mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca: Ustadz Abdul Somad Dikabarkan Kembali Berceramah di Abdya, Catat Ini Jadwalnya

Lahirnya gerakan 212 karena keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Ma'ruf Amin, terhadap pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tentang Al-Maidah 51.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) saat itu, kata Razman, berkomitmen untuk mengawal fatwa yang dikeluarkan Ma'ruf Amin.

Maka itu, Razman dan gerakan Eks 212 kawal KH Ma'ruf Amin ini mempertanyakan mengapa GNPF malah berpaling ke kubu Prabowo-Sandiaga.

"Sekarang muncul pertanyaan fatwa apa yang telah dikeluarkan oleh MUI sehingga harus dikawal GNPF dan sekarang memberikan dukungan kepada Prabowo Sandi," jelasnya.

Sejumlah tokoh alumni gerakan aksi bela Islam 212 mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Deklarasi dilakukan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018) yang disaksikan langsung oleh Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq.

Koordinator gerakan Razman Arif Nasution mengatakan, mantan tokoh aksi 212 ini tergabung dalam kelompok yang dinamakan Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin.

Razman menjadi koordinator, dengan wakilnya Kapitra Ampera, Ustaz Kurtubi, Ustaz Kholid Hidayat, Ustaz Sulaeman, Ustaz Sayuti. Sedangkan, Ketua DPP PKB Lukman Edy menjadi penasehat.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap di Arab Saudi, Begini Faktanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved