Luar Negeri

Penggunaan Senjata Kimia hingga Tanggapan Raja Salman, Ini Fakta Baru Pembunuhan Jamal Khashoggi

Akibat pembunuhan ini, secara ekspilisit Raja Salman memuji sistem peradilan penegakan hukum yang sedang dilakukan di negeri itu.

Editor: Amirullah

4. Ibu Jamal Khashoggi dipaksa mengirim pesan kepada anaknya.

Selvi menuturkan dia harus mengirim pesan kepada anaknya yang bertuliskan dia akan dibawa pulang ke Arab Saudi.

Tapi Khashoggi menolak, karena dia tau bahwa itu akan berujung kepada pertengkaran dan kematian.

Selvi juga menuturkan bahwa Turki memiliki lebih banyak bukti termasuk rekaman yang berdurasi panjang.

5. Ivestigasi internasional bisa digelar alasan Khashoggi mengirim pesan bisa terungkap

“Salah satu teori menyebut, mereka ingin memaksa Khashoggi mengirim pesan kepada Salah untuk membebaskan diri mereka dari kasus pembunuhan," lanjut Selvi.

Dia menambahkan, jika investigasi internasional bisa digelar maka alasan mereka memaksa Khashoggi mengirim pesan bisa diungkap.

Selvi memaparkan, Ankara masih memiliki bukti tambahan lain termasuk alur percakapan internasional dari tim pembunuh ke Riyadh.

“Diketahui 15 anggota tim pembunuh yang datang ke Turki sebelumnya sudah menghubungi Salah,” ujar Selvi.

Baca: Sering Diolok-olok Warga, Pria Ini Bunuh 56 Orang dan Ciderai 37 Lainnya dalam 8 Jam

Baca: Mahfud MD Minta Acara Maulid Nabi Tak Diprovokasi dengan Isu Bidah: Itu Sudah Kuno dan Tidak Laku

6. Jamal Khashoggi mendapatkan kabar Saudi menggunakan senjata kimia di Yaman

Teman Khashoggi yang mengaku sebagai akademisi di Timur Tengah mengatakan jika Khashoggi mengetahui jika Arab Saudi menggunakan senjata kimia di Yaman.

The Express memberitakan, pada September 2018 lalu Arab Saudi dikabarkan menggunakan peluru berisi fosfor putih produksi Amerika Serikat (AS) terhadap warga sipil dan pasukan di Yaman.

Jika dipakai secara legal, peluru fosfor itu bertujuan membuat asap yang bisa dipakai penanda lokasi penjemputan.

Pakar senjata kimia Kolonel Hamish de Bretton-Gordon mengungkapkan, jika disalahgunakan, senjata itu bisa membakar orang yang terpapar hingga ke tulang.

Dia menjelaskan jenis senjata kimia tersebut telah digunakan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menyapu sebuah kawasan yang berisi pemberontak maupun warga sipil.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved