Breaking News

Putri Aisyah Tewas Dibanting Ayahnya Sendiri, Permintaan Istri dan Dua Anak Pelaku Mengejutkan

Kepergian Putri Aisyah yan baru berumur 1,5 tahun meninggalkan luka dan duka mendalam bagi keluarganya.

Editor: Faisal Zamzami
FACEBOOK/SUPARDI SUPRIYATMAN
Supardi Supriyatman, warga Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, yang tega membanting putrinya sendiri hingga tewas 

SERAMBINEWS.COM, PONTIANAK - Kepergian Putri Aisyah yan baru berumur 1,5 tahun meninggalkan luka dan duka mendalam bagi keluarganya.

Tidak hanya Hamisah sang ibu, namun juga dua saudara, Ade Iromi (13) dan Nurhasni Awalia (18).

Seperti diberitakan sebelumnya, Putri Aisyah tewas di tangan ayahnya sendiri, Supardi Supriyatman (36).

Supardi membanting darah dagingnya sendiri, Putri Aisyah yang baru berumur 1,5 tahun berkali kali ke lantai hingg meregang nyawa.

Peristiwa tragis di luar akal sehat tersebut terjadi di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (24/11/2018) pagi.

Supardi yang merupakan seorang security ini telah diamankan jajaran Unit Jatanras Polresta Pontianak.

Putri Aisyah sendiri dimakamkan di dekat kediamannya, Minggu (25/11/2018).

Kepergiannya untuk selamanya diantar isak tangis sanak dan keluarga.

Ahmad Ade Iromi, yang merupakan siswa SMPN 2 Sungai Kakap, duduk di samping makam adiknya.

Romi adalah abang tiri dari Putri Aisyah.

Ia besimpuh di depan nisan Putri Aisyah sambil terus memanjatkan doa.

Ditemui Tribunpontianak, Minggu (25/11/2018), Romi menceritakan isi doanya untuk sang adik.

"Saya berdoa supaya di sana dia tenang, dan terus berdoa untuknya,” ucap Romi.

Wajah Romi tampak khusyu dan sedih ketika berdoa.

Romi mengaku sedih sekali dengan kepergian Putri Aisyah.

Putri dimakamkan di pemakaman keluarga, yang terletak sekitar 30 meter di belakang rumah.

Dari pantauan Tribun, Minggu (25/11/2018), terdapat empat makam, dan makam tempat Putri beristirahat merupakan yang terbaru disitu.

Di makam Putri Aisyah nampak tanahnya masih basah.

Ada sebuah payung dan sebuah botol di atasnya.

Bunga dan daun pandan yang ditabur diatasnya masih mengeluarkan aroma harum.

Menandakan makam tersebut memang masih baru.

s
Romi bersimpun dan berdoa di makam adiknya, Putri Aisyah. Putri Aisyah tewas dibanting oleh ayahnya sendiri, Supardi Supriyatman. (TRIBUNPONTIANAK/YA'M NURUL ANSHORY)

Untuk mecapai makam tersebut, Tribunpontianak.co.id berjalan kaki dari samping rumah korban.

Sepanjang jalan yang dilalui, terdapat kebun jeruk, dan beberapa kandang ayam berukuran sekitar 5x10 meter.

Romi mengatakan bahwa kandang ayam tersebut milik pamannya.

Namun sekarang masih kosong.

Ketika ditanya mengenai hukuman yang akan menimpa ayahnya, Romi mengatakan dia tidak mau ayahnya di penjara.

"Bagaimana kalau Bapak Romi dipenjara?," tanya Tribun.

Romi punya jawaban mengejutkan. Ia tidak ingin ayahnya di penjara.

"Tidak Bang, saya sedih kalau bapak dipenjara," ucapnya sambil tertunduk lesu.

Sama seperti Romi, Nurhasni Awalia, juga masih tidak percaya kehilangan Putri Aisyah untuk selama-lamanya.

"Sedih, tidak percaya. Rasenye macam mimpi," kata Nurhasni.

Sehari pasca tewasnya balita berumur 1,4 tahun ditangan ayah kandungnya, kondisi TKP masih ramai dikunjungi warga.

Dari pantauan Tribun warga masih berdatangan untuk memberikan simpati dan empati kepada Ibu korban, Minggu (25/11/2018).

Romi yang meminta agar ayahnya tidak dipenjara, juga senada dengan ibunya, Hamisah.

Meski telah kehilangan putrinya, Hamisah mengatakan tidak ingin suaminya masuk penjara.

"Kalaupun harus dipenjara, diringankan lah," pintanya.

Hamisah menilai itu bukanlah kemauan suaminya.

"Andaikata itu kemauan dia, disuruh milih, mau bunuh anaknya atau dirinya sendiri, dia pasti milih bunuh diri sendiri," tutur Hamisah.

Selama hidupnya, Hamisah mengatakan sang suami tidak pernah kasar.

Baik itu memukul dia, apalagi anaknya.

"Dia tidak pernah kasar kepada kami. Dia itu sayang sekali sama anaknya," tutur Hamisah terbata-bata.

Namun saudara ibu korban, Jamaludin (38), mengatakan pendapat berbeda.

"Kalau menurut saya, hukuman dia itu harus seumur hidup," tegas Jamaludin.

Jamal khawatir kalau nanti pelaku keluar dari penjara akan melakukan tindakan serupa di tempat lain.

Keluarga sudah sakit hati dan tidak menganggap pelaku sebagai keluarga.

"Saya ndak mau, kalau dia kembali lagi di sini, kami tidak akan menerimanya," ucapnya.(*)

Baca: Pria Amerika Dibunuh Suku Kuno di Pulau Sentinel, Terungkap! Inilah Isi Surat Terakhirnya

Baca: Bocah 9 Tahun Dipukul Menggunakan Gagang Sapu hingga Tewas karena Tak Mau Kerjakan PR

Baca: Kenapa Pria Harus Duduk Saat Kencing? Simak Penjelasan Peneliti Berikut Ini

Baca: Video Detik-detik Mobil yang Bawa Putri Bupati Terseret Banjir, Warga Panik saat Saksikan Air Masuk

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Mengejutkan! Ini Permintaan Istri dan Dua Anak Supardi Usai Banting Putrinya hingga Tewas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved