Kilas Balik Milad GAM
Misteri Gunung Halimun, Tempat GAM Dideklarasikan
Bagi para mantan gerilyawan GAM, Halimun menjadi sebuah legenda dan saksi penting dalam sejarah perjuangan GAM.
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
Tentara pemerintah sulit menjangkau puncak Halimun.
Bahkan sebuah cerita bernuansa mistis kerap terdengar di masyarakat, tentang 'kehebatan' Gunung Halimun yang menyimpan banyak misteri.
Beberapa informasi menyebutkan di atas puncak Halimun terdapat banyak kuburan para pejuang Aceh yang syahid di medan perang melawan penjajah Belanda.
Halimun juga disebut gunung aulia. Orang juga sering menyebutnya gunung berkabut. Nama ini ternyata sesuai dengan apa yang terlihat.
Sejauh mata memandang, puncak Halimun selalu disentuh kabut yang mengitari langit Tangse.
Banyak juga cerita yang berembus tentang Halimun. Bahkan jauh sebelum Hasan Tiro memproklamirkan GAM.
Beberapa riwayat menyebutkan, air yang mengalir di lereng gunung itu sangat jernih dan dingin.
Orang hanya bisa mengambilnya dengan mencelupkan tangan. Bila memasukkan kaki, maka orang bersangkutan akan merasa kebas.
Saat berada di atas, setiap pengunjung harus berniat baik. Pantang untuk bercanda ria berlebih.
"Bila pantangan ini tidak dipatuhi maka, dari gunung itu akan turun hujan dan terlihat kabut," kata Ambiya (34), warga setempat yang ditemui Serambinews.com tahun 2008 lalu.
Halimun juga menyimpan banyak kejadian unik. Salah satunya tentang keberadaan binatang pengisap darah yang mengerikan. Gigitannya sangat menyengat.
"Orang-orang di sini menyebutnya pacat dawood," kata Ambiya.
Pacat dawood juga salah satu binatang yang paling ditakuti para gerilyawan GAM.
"Tentara hanya bisa mencapai di kaki bukit. Tapi tidak pernah bisa naik ke atas," kata Ambiya.
Karena itu, saat konflik, Halimun menjadi kawasan paling strategis bagi gerilyawan GAM.