Tolak Uang Rp 4 Miliar dari Pemerintah, Orang Tua Korban Penembakan di Papua Tagih Janji Jokowi
Obet Gobay orangtua Apius Gobay (16) korban penembakan di Paniai, Papua sangat berharap mendapatkan keadilan.
"Saya tidak bicara banyak, tapi saya tunggu pemerintah kapan menyelesaikan kasus ini," kata Obet yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan Majelis Gereja.
"Panjang atau pendek, saya tunggu pemerintah untuk pengungkapan pelaku," sambungnya sambil menyeka air mata.
Sementara itu, secara pribadi Yones Douw menambahkan, pemerintah harus cepat menuntaskan kasus ini.
Sebab, selain karena berjanji, pengungkapan kasus yang terlalu lama dapat menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap mereka menjadi hilang.
"Janji Menkopolhukam, Pak Jokowi, hari ini sedang kami tunggu. Kalau sudah empat tahun kepercayaan kepada negara akan hilang. Saya di sini bicara Hak Asasi Manusia," kata Yones.
Tanggal 7-8 Desember 2018 menandai empat tahun penganiayaan dan penembakan di Kabupaten Paniai, Papua.
Pada 7 Desember empat tahun lalu, di Jalan Poros Madi-Enarotali, Distrik Paniai Timur, terjadi penganiayaan kepada seorang warga bernama Yulianus Yeimo.
Menurut keterangan tertulis yang dirilis oleh Amnesty Internasional, Yulianus mengalami luka bengkak pada bagian belakang telinga kanan dan kiri, serta luka robek di ibu jari kaki kiri.
Luka tersebut akibat pukulan popor senjata api laras panjang. Sementara penembakan terjadi di Lapangan Karel Gobai, Kota Enarotali, Senin 8 Desember 2014.
Kala itu, personel polisi dan tentara menembak kerumunan warga yang sedang melakukan protes damai atas penganiayaan Yulianus.
Penembakan ini menewaskan empat pemuda Papua yang seluruhnya pelajar. Mereka adalah Apius Gobay (16), Alpius Youw (18), Simon Degei (17), dan Yulian Yeimo (17).
Penembakan juga mengakibatkan setidaknya 11 warga sipil terluka.
Pemerintah Tak Punya Program Khusus Tangani Korban Konflik
Para pegiat isu-isu Papua mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi penuhi janjinya soal penuntasan Penembakan di Paniai Papua pada Desember 2014.
"Paniai ini salah satu kasus yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi segera dituntaskan. Dia menyatakan ini berdekatan saat baru dilantik Oktober 2014. Paniai kata kunci penting untuk menilai kesungguhan pemerintah menyelesaikan kasus di Papua," papar peneliti senior untuk Isu Papua, Adriana Elisabeth di kantor Amnesty Internasional Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).