50 Tahun Jadi Misteri, Para Ahli Berhasil Jelaskan Belut Macan Tutul dari Perairan Florida

Tahun ini para ahli berhasil menjelaskan spesies salamander yang berasal dari perairan Florida.

Editor: Faisal Zamzami
Via Kompas.com
Belut macan tutul, spesies baru yang akhirnya bisa dijelaskan sejak 50 tahun ditemukan. 

SERAMBINEWS.COM - Tahun ini para ahli berhasil menjelaskan spesies salamander yang berasal dari perairan Florida.

Salamander ini disebut belut macan tutul karena memiliki kulit bertotol mirip macan tutul.

Sebenarnya spesies ini tidak benar-benar baru karena sudah diketahui sejak 1970-an.

Hanya saja, selama hampir lima dekade dekade berlalu tidak ada ahli biologi yang berhasil mendeskripsikannya secara resmi.

Makhluk mirip belut berukuran besar itu memiliki kulit bertotol dan organ aneh yang menyembul keluar dari atas kepalanya.

"Pada dasarnya ini hewan mitos" kata David Steen, rekan penulis makalah yang pertama kali mendeskripsikan tentang makhluk itu di PLOS ONE.

Mitos yang dimaksud Steen bukanlah makhluk jadi-jadian atau sebangsanya.

Ini lebih seperti panda merah yang bukan panda sebenarnya, atau rubah terbang yang sebenarnya bukan rubah.

Belut macan tutul memiliki nama ilmiah Siren reticula dan merupakan anggota keluarga Siren, salamander air yang memiliki kaki depan sangat kecil dan mirip seperti belut.

Uniknya, hewan yang banyak ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara dan Meksiko tidak mirip sepupu salamender mereka.

Sebab itu, para ahli biologi menyarankan spesien ini layak diberi klasifikasi subordo khusus.

Perjalanan panjang memahami Siren reticula

Belut macan tutul pertama kali terlihat pada 1970-an yang dibuktikan dengan penjelasan sekilas dalam laporan tahun 1975.

Namun, spesies ini pertama kali diketahui oleh rekan Steen, Sean Graham, pada 2001.

"Suatu malam pada 1990-an, badai tropis bergulung di sepanjang FLorida dan menurunkan hujan. Saat teman saya John Jensen mengemudi di tengah hujan, ia melihat makhluk aneh mirip belut dengan kaki seperti daun sedang merayap di seberang jalan".

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved