Mahathir Mohammad Sebut Tidak Ada Negara yang Berhak Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
"Yerusalem selalu berada di bawah Palestina, jadi mengapa mereka mengambil inisiatif untuk membagi Yerusalem?
Kontrol Israel terhadap Yerusalem adalah abadi.
Kedaulatan kami tidak akan dipartisi atau dirusak.
Dan kami berharap, Australia akan segera menemukan cara untuk memperbaiki kesalahan yang dibuatnya" tandasnya.
Tak hanya Israel, kritikan terhadap Australia juga datang dari Otoritas Israel.
Baca: Beberkan Perkembangan Terbaru KKB, Wiranto: Kita Tahu Kekuatan Mereka, Tinggal Selesaikan Aja
Mereka menyebut bahwa pemerintah Australia telah bertindak picik.
"Semua bagian Yerusalem tetap menjadi masalah status akhir untuk negoisasi, sementara Yerusalem Timur, di bawah hukum internasional merupakan bagian integral wilayah Palestina yang diduduki", katanya.
Sebelum Australia, ada beberapa negara lain yang juga mengumumkan pengakuannya terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, mengikuti jejak AS di bawah pimpinan Donald Trump.
Seperti Guatemala dan Paraguay.
Namun, tak lama setelah terjadi perubahan kepemimpinan, Paraguay mencabut keputusan tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judul Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad Sebut Tidak Ada Negara yang Berhak Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel