Tsunami di Banten dan Lampung
Kronologi Tsunami di Banten Versi BMKG, BPPT Sebut Dipicu Erupsi Gunung Anak Krakatau
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati memaparkan kronologi terjadinya peristiwa tsunami di wilayah pantai di sekitar kawasan Selat Sunda.
Jika benar hal itu sebabnya, maka fenomena ini masih bisa berulang.
"Aktivitas Anak Krakatu belum selesai dan flank atau collapse yang terjadi bisa memicu ketidakstabilan berikutnya," jelasnya ketika dihubungi Kompas.com Minggu (23/12/2018) dini hari.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Wawan Irawan yang dihubungi Kompas.com mengatakan bahwa Anak Krakatau memang mengalami erupsi pada Sabtu pukul 18.43 WIB, terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Pasauran.
Meski demikian, dia beranggapan bahwa erupsi Anak Krakatau terlalu kecil untuk menimbulkan gelombang besar.
"Saya pikir gelombang tinggi lebih karena pasang laut saja, karena kalau gelombang tinggi karena letusan gunung api perlu letusan yang sangat besar atau karena longsoran tubuh gunung api," jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh ahli geologi Surono yang juga dihubungi Kompas.com.
Baca: Dampak Tsunami di Banten dan Lampung: 43 Korban Tewas, 584 Luka-Luka
Baca: Gelombang Tinggi Landa Anyer, Personel Grup Band Seventeen Dikabarkan Hilang, 1 Orang Kru Meninggal
Baca: Video - Detik-detik Panggung Seventeen Band Roboh Diterjang Tsunami di Banten
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Tsunami di Banten versi BMKG" dan "Ahli BPPT: Ada Indikasi Gelombang Pasang Dipicu Erupsi Anak Krakatau",