Tsunami di Banten dan Lampung

Kesaksian Warga Asal Sumsel Melihat Warga Lari dan Teriak Tsunami di Rumah Kerabat di Pesisir Pantai

Kejadian yang hanya beberapa menit itu meratakan kediaman rumah kerabat mereka yang berada di pesisir pantai

Editor: Muhammad Hadi
Tribun Lampung/Perdiansyah
Dampak bencana tsunami yang menerjang Selat Sunda di Lampung Selatan dan Banten 

Tsunami tipe ini pernah terjadi di Gunung Unzen, Jepang tahun 1972.

Banyaknya korban jiwa saat itu hingga mencapai 15.000 jiwa disebabkan pada saat yang bersamaan sedang terjadi gelombang pasang.

Empat, lanjutnya, aliran piroklastik atau yang sering dikenal wedus gembel yang turun menuruni lereng dengan kecepatan tinggi saat letusan terjadi, bisa mendorong muka air jika gunung tersebut berada di atau dekat pantai.

Tsunami tipe ini pernah terjadi saat Gunung Pelee, Martinique, meletus pada 8 Mei 1902.

Baca: Nagan Raya Pusatkan Peringatan Tsunami ke-14 di Kuala Pesisir

Saat itu aliran piroklastik Gunung Pelle yang meluncur dan menuruni lereng akhirnya sampai ke Teluk Naples, mendorong muka laut dan menghasilkan tsunami.

"Volcanogenic tsunami akibat longsor atau pun aliran piroklastik umumnya akan menghasilkan tinggi gelombang yang lebih kecil dibandingkan dua penyebab sebelumnya, namun bisa sangat merusak dan berbahaya karena tidak didahului oleh surutnya muka air laut, seperti yang terjadi di Selat Sunda tadi malam," katanya.

Namun hal tersebut masih perlu dilakukan penelitian dan pendalaman lebih lanjut.

"Diperlukan penelitian lebih lanjut buat memastikan penyebab utama Tsunami di Selat Sunda," tutupnya. (*)

Baca: Apa Hukum Mengucapkan Selamat Hari Natal Bagi Umat Muslim? Penjelasan Ustaz Somad & Menteri Agama

 Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul: Selamat dari Tsunami di Lampung Selatan, Levi: Dengar Suara Gemuruh, Saya Langsung Lari,

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved