2 Polisi Ditembak, Brimob Kejar 7 Anggota Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Pimpinan Ali Kalora
Satgas Tinombala Polda Sulawesi Tengah masih mengejar tujuh anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulteng, pimpinan Ali Kalora.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah masih mengejar tujuh anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulteng, pimpinan Ali Kalora.
Ketujuh orang itu adalah Ali Kalora alias Ali Ahmad, Qatar alias Farel, Abu Alim, Kholid, M Faisal alis Namnung, Nae alias Galuh, dan Basir alias Romzi.
“Satgas Tinombala gabungan Polri-TNI, masih melakukan pengejaran di wilayah sekitar Salubose, Desa Salubanga, Parigi Moutong,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat dihubungi, Rabu (2/1/2019).
Dalam pengejaran ini, Polda Sulteng mengerahkan duasatuan setingkat peleton (SST) atau 120 personel Brimob.
Pasukan ini akan membantu Polres Parigi Moutong.
Pengejaran dilakukan menyusul penembakan terhadap dua polisi yang tengah membawa jenazah korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Selain itu, sebanyak dua satuan setingkat peleton (SST) atau 60 personle Brimob juga dikerahkan mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Pasukan ini akan membantu Polres Parigi Moutong.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Pengejaran dilakukan menyusul penembakan terhadap dua polisi yang tengah membawa jenazah korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Pelaku penembakan diduga adalah kelompok Ali Kalora.
Ke-60 personel Brimob tersebut tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah yang bertugas mengejar sejumlah anggota yang tersisa dari kelompok teroris Poso setelah pemimpin lamanya, Santoso, tewas ditembak aparat.
"Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih mengejar kelompok Ali Kalora dan kawan-kawan," kata Dedi di Jakarta, Selasa (1/1/2018), dikutip Antara.
Sementara kondisi dua polisi yakni Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso yang mengalami luka tembak telah berangsur membaik pascaoperasi di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Palu.
Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada Senin, 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.
Pelaku Mutilasi Penambang Emas Diduga Kelompok Pimpinan Ali Kalora
Polri menduga pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap penambang emas RB alias A (34) di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, adalah kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora.
Kelompok tersebut sebelumnya dipimpin Santoso yang tewas setelah baku tembak dengan polisi beberapa tahun silam. Ali Kalora disebut polisi adalah pengganti Santoso.
“Pelaku adalah kelompok DPO (Daftar Pencarian Orang) MIT Poso yang dipimpin Ali Kalora cs,” tutur Kepala Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).
Dedi mengatakan, korban RB ditemukan tewas dengan kepala dan tubuh terpisah.
Kepala korban ditemukan di sebuah jembatan di Salubose, Desa Salubanga, pada Minggu (30/12/2018).
“Petugas melakukan pengecekan, koordinasi dengan kepala desa, ternyata benar diketemukan, mohon maaf, sebuah kepala diletakan di atas jembatan. Petugas berhasil mengidentifikasi korban atas nama RB alias A (34). Yang bersangkutan pekerja di ladang sekitar desa tersebut,” kata Dedi.
Setelah mengevakuasi kepala korban, Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus mencoba menemukan bagian badan korban tersebut.
Polisi akhirnya menemukan tubuh korban agak jauh dari lokasi ditemukannya kepala.
Tim olah TKP membawa jenazah korban ke Rumah Sakit.
Saat tim melintas di panta kapal dusun Salubose, Bripda Baso yang ikut mengawal mobil pembawa jenazah, melihat ranting pohon dijejerkan di tengah jalan.
Baso yang membonceng Bripka Andrew turun untuk membersihkan ranting tersebut guna membuka akses jalan. Saat itulah, serangan datang dari kelompok yang diduga teroris.
“Setelah Bripda Baso turun dari kendaraan langsung di tembak dari arah belakang kiri (posisi ketinggian) dan mengenai bahu sebelah kiri dan bokong,” tutur Dedi.
Melihat temannya ditembaki, Bripka Andrew berupaya memberikan perlawanan dengan tembakan balasan.
Namun Bripka Andrew terlebih dulu terkena tembakan di bagian punggung sebelah kiri atas, dan punggung sebelah kanan serta kaki kanan hingga mengalami patah tulang.
“Untuk korban, dua anggota kepolisan yang tertembak langsung dievakuasi,” kata Dedi.
Lebih lanjut, kata Dedi, polisi melawan dengan menembak balasan ke arah punggung gunung dan lereng gunung.
Polisi berupaya mengejar para pelaku penembakan.
“Teman-teman yang di belakang yang kurang lebih 15 orang turun juga langsung melakukan pengejaran dan penembakan. Para pelaku melarikan diri ke atas gunung,” tutur Dedi.
Setelah selama kurang lebih 30 menit bertahan di lokasi, tim dapat mengevakuasi dua anggota yang terkena tembakan dan langsung menuju puskesmas Sausu untuk mendapatkan pertolongan pertama.
“Saat ini secara umum kondisi sudah berhasil dikendalikan oleh aparat Kepolisian,” kata Dedi.(*)
Baca: Daftar Hari Libur Nasional Tahun 2019, Hari Kejepit Nasional (Harpitnas), dan Cuti Bersama
Baca: Rhoma Irama Bakal Punya Menantu Baru, Ridho Rhoma Akan Menikah Setelah Lebaran, Siapa Calonnya?
Baca: Siapkan Fitur Baru, Instagram Akan Ubah Timeline Jadi Geser Ke Samping, Sudah Tahu?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Kejar 7 Anggota Kelompok MIT Ali Kalora" dan "Pelaku Mutilasi Penambang Emas di Sulteng Diduga Kelompok Teroris Pimpinan Ali Kalora"