Baru Pertama Kali Terjadi, Ini 5 Hal yang Membuat Erupsi Gunung Anak Krakatau Unik dan Langka

Erupsi Gunung Anak Krakatau juga menyebabkan tsunami Banten dan Lampung lantaran longsoran di dasar laut.

Editor: Amirullah
ANTARA FOTO/BISNIS INDONESIA/NURUL HIDAYAT VIA KOMPAS.COM
Foto udara letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) pukul 17.22 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak (sekitar 1.838 meter di atas permukaan laut) 

"Kerasnya suara dentuman yang terbawa angin, diduga kuat juga bercampur dengan petir dan hujan di kawasan yang dilintasinya sehingga menghasilkan suara dahsyat hingga membuat kaca sampai bergetar." terangnya.

Status Gunung Anak Krakatau meningkat jadi level III (siaga) hari ini, Kamis (27/12/2018), terdengar suara dentuman beberapa kali. (Tribunnews.com)

5. Munculkan Kejadian Langka

Dikutip dari laman Instagram resmi @infobmkg Minggu (30/12/2018), BMKG mencatat bahwa peristiwa tsunami akibat dari longsoran dan erupsi gunung apai merupakan satu kejadian yang langka.

Hal tersebut juga membuat belum adanya sistem peringatan dini tsunami untuk kasus tsunami yang dipicu adanya longsoran.

Menurut BMKG, tsunami yang disebabkan oleh longsoran hanya terjadi sekitar 3 persen dan yang disebabkan oleh gunung api hanya sebesar 5 persen.

Lebih dari 80 persen tsunami, biasanya disebabkan oleh aktivitas gempa tektonik.

Lantaran data tersebut, menjadi suatu kewajaran jika pemerintah di berbagai belahan dunia lebih memfokuskan untuk membangun sistem peringatan dini tsunami akibat dari gempa tektonik yang kejadiannya lebih sering terjadi.

Sampai degan saat ini, belum ada sistem peringatan dini soal tsunami akibat dari erupsi gunung api meskipun beberapa negara melakukan pengkajian.

 (TribunWow.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 5 Hal yang Membuat Erupsi Gunung Anak Krakatau Unik dan Langka, Baru Pertama Kali Terjadi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved