Satu Bayi Kembar Warga Aceh Masih Ditahan di RS Malaysia, Anda Bisa Membantu Melalui Link Ini

Biaya yang terpaut besar ini bukan tanpa alasan. Kedua bayi ini lahir secara prematur di kehamilan 7 bulan kurang 15 hari.

Editor: Zaenal
FOR SERAMBINEWS.COM
Foto bayi kembar asal Nagan Raya tertahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia karena orang tuanya tidak sanggup melunasi biaya persalinan. Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar tersebut masih berada di rumah sakit. 

SERAMBINEWS.COM - Salah satu bayi kembar pasangan Ranjani (43) dan Yulita (26), masih ditahan di sebuah rumah sakit di Malaysia lantaran pihak keluarga tidak dapat melunasi sisa biaya persalinan sebesar 21.000 Ringgit Malaysia.

Sebelumnya warga Nagan Raya, Aceh ini melahirkan bayi kembar. Satu bayi berhasil dibawa pulang, setelah pihak keluarga membayar sejumlah uang persalinan beberapa waktu lalu.

Namun, bayi lainnya ditahan pihak rumah sakit, karena Ranjani dan Yulita tak sanggup membayar biaya sisa persalinan sebesar 21.000 Ringgit Malaysia.

Biaya yang terpaut besar ini bukan tanpa alasan. Kedua bayi ini lahir secara prematur di kehamilan 7 bulan kurang 15 hari.

Hal ini berpengaruh terhadap kondisi salah satu bayi ketika lahir.

Bahkan sempat kaki bayi ini tidak dapat digerakkan. Setelah diperiksa ternyata ada nanah di dalam tulangnya.

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma akhirnya membuka donasi untuk membantu perjuangan Ranjani dan Yulita membawa pulang buah hatinya yang ditahan di Rumah Sakit di Malaysia dengan cara berdonasi.

Penggalangan dana ini dilakukan Haji Uma melalui situs kitabisa.com, dimulai sejak Minggu (6/1/2019).

Baca: Haji Uma Pulangkan TKI Sakit dari Malaysia

Baca: Haji Uma: Dengan Islam Manusia Menemukan Kesempurnaan Hidupnya

Haji Uma mengatakan beberapa waktu lalu dia mendapat pesan dari ajudannya mengenai seorang ibu yang meminta pertolongan ingin membawa pulang anaknya yang ditahan di rumah sakit di Malaysia.

"Biaya persalinan ini terpaut sangat besar dari biasanya. Maka dari itu beragam upaya saya coba termasuk melalui platform galang dana online ini," kata Haji Uma.

Anda bisa membantu perjuangan Ranjani dan Yulita membawa pulang buah hatinya dengan meng-klik LINK INI, yang akan memandu Anda untuk menyalurkan donasi, yaitu dengan cara.

Klik tombol merah "DONASI SEKARANG", masukkan nominal donasi

Pilih metode pembayaran donasi (transfer bank, kartu kredit, Go-Pay)

Segera transfer dengan menyertakan kode unik

Sebarkan LINK INI ke kerabat dekat Anda.

Baca: Setelah Dibiayai Pulang dari Malaysia, Haji Uma Minta TKI Ini Rawat Ibunya yang Sakit

Baca: Setelah Bertemu Haji Uma, Penjual Mi Aceh Korban Tabrak Lari di Jakarta Akhirnya Bisa Pulang Kampung

"Besar harapan saya persoalan ini dapat tanggapan baik dari rekan-rekan. Khawatirnya semakin lama bayi tersebut berada di rumah sakit, maka semakin besar atau bertambah pula biaya yang harus ditebus ke pihak rumah sakit (195 Ringgit Malaysia per hari)," kata Haji Uma.

"Selain itu akan ada tindakan lebih lanjut dari pihak rumah sakit jika Ranjani dan Yulita tidak dapat penuhi biaya secepatnya," kata dia.

"Berapapun nominalnya, bantuan dari Anda sangatlah membantu. Semoga dukungan Anda menjadi berkah di kemudian hari dan bisa membawa kembali bayi Ranjani dan Yulita ke pelukan mereka," kata Haji Uma.

Baca: Bayi Kembar Nagan Raya Ditahan Rumah Sakit di Malaysia, Orangtua tak Sanggup Lunasi Biaya Persalinan

Kolase foto surat dan bayi kembar asal Nagan Raya tertahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia karena orang tuanya tidak sanggup melunasi biaya persalinan. Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar tersebut masih berada di rumah sakit.
Kolase foto surat dan bayi kembar asal Nagan Raya tertahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia karena orang tuanya tidak sanggup melunasi biaya persalinan. Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar tersebut masih berada di rumah sakit. (FOR SERAMBINEWS.COM)

Diberitakan Serambinews.com sebelumnya, satu dari bayi kembar anak dari pasangan suami istri Ranjani (43) dan Yulita (26), warga Nagan Raya Aceh ditahan pihak rumah sakit Malaysia karena mereka tidak sanggup melunasi biaya persalinan.

Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar anak dari Ranjani dan Yulita masih ditahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia.

Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma, nasib miris yang dialami warga Nagan Raya tersebut diterimanya berdasarkan laporan sejumlah masyarakat Aceh di Malaysia kepada staf ahlinya, Muhammad Daud.

Haji Uma juga mengirimkan foto bayi dan ibunya yang masih berada di rumah sakit, dan selembar kertas yang berisi permohonan bantuan kepada warga Nagan Raya tersebut.

Berikut ini isi surat itu:

MASUK HOSPITAL 12/8/18

BERSALIN DI HOSPITAL

AMPANG (KERAJAAN)

 

LAHIR KEMBAR DAN TIDAK CUKOP

BULAN, RAWATAN BERLANJUTAN

SEHINGGA HARI INI 5/1/19

 

MENELAN BELANJA RM 39.000

DAN TELAH DIBAYAR

SEKITAR 20.000

SISA SEHINGGA HARI INI 5/1/19

LINGKUNGAN 19.000. BAKI.

DI HISPOTAL

 

PIHAK KELUARGA SANGAT

MENGHARAP BANTUAN DARI

BERBAGAI PIHAK.

 

NOTE: BIL ASLI DARI HOSPITAL

AKAN NYUSUL SEBENTAR

LAGI - KASIH -

Baca: Begini Upaya Haji Uma Memulangkan 8 TKI Aceh yang Telantar di Entikong

Haji Uma mengatakan, satu dari dua bayi Ranjani dan Yulita sudah bisa ke luar dari rumah sakit beberapa waktu lalu, setelah membayar sebagian dari biaya persalinan atas bantuan masyarakat Aceh di Malaysia.

"Saat ini masih ada kurang sekitar 19.000 Ringgit Malaysia agar bayi tersebut bisa segera keluar dari rumah sakit," kata Haji Uma.

Menurut Haji Uma, biaya tersebut sangat besar dan jauh dari biasanya saat membantu kesulitan masyarakat Aceh di Malaysia.

Haji Uma mengharapkan sejumlah pihak di Aceh dan masyarakat Aceh di mana pun, turut sama-sama membantu pasangan suami istri asal Nagan Raya itu.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Nagan Raya dan Baitul Mal Aceh, agar masalah ini dapat kita pikirkan bersama," kata Haji Uma.

"Secara moral saya tidak bisa balik badan walau dengan kondisi tidak mampu, karena itu berbagai upaya kita tempuh termasuk mengajak pihak lain guna membantu, termasuk Gubernur dan Pemprov Aceh," tambahnya.

Haji Uma berharap persoalan yang dihadapi pasangan suami istri asal Nagan Raya itu segera mendapat tanggapan berbagai pihak sebab jika semakin lama bayi tersebut berada di rumah sakit, maka semakin besar atau bertambah pula biaya yang harus ditebus ke pihak rumah sakit.

Anda yang ingin berdonasi silakan klik LINK INI.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Salah Satu Bayi Kembar Yulita Ditahan di RS Malaysia, Salurkan Bantuan untuk Tebus Biaya Persalinan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved