Fakta di Balik 'The Scream', Dari Cerita Tentang Bunuh Diri Hingga Jadi Inspirasi Film
Dengan tangan disemendi kedua sisi mulut yang terbuka dengan mulut menganga, terlihat jelas hampir menyerupai lukisan The Scream.
SERAMBINEWS.COM - Sama halnya dengan lukisan Mona Lisa, lukisan Edvard Munch, dengan judul The Scream adalah salah satu paling misterius.
Dilansir dari Daily Mirror pada Selasa (8/1/2019), lukisan ini adalah karya ekspresionis Norwegia, pada tahun 1893.
Baca: Pembuat Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Hapus Akun, Buang Ponsel, Lalu Kabur dari Jakarta
Dalam lukian ini terlihat seorang pria dalam wujud abstrak berjalan melintasi jempatan saat matahari terbenam, dengan memegang kepalanya dan tatapan ngeri seolah tersiksa.
Gambar ini cukup menghantui dan disalin dan diparodikan dalam segala bentuk mulai dari kaos, serbet hingga muncul di The Simsons.
Baca: Tingkatkan Pendapatan Petani, Abdya Salurkan 180.200 Batang Bibit Pinang Betara
Tetapi rahasia kelam tentang lukisan The Scream ini diungkapkan dalam pameran baru di British Museum di London.
Lukisan itu dipamerkan pada bulan April tahun lalu, dan kuratornya Giulia Bartrum mengatakan "Kami berharap dapat mengangkat selubung pada karya seni yang sangat pribadi dan emosional dari pria di belakang The Scream."
Inilah beberapa fakta menarik yang diungkapkan mengenai lukisan ini.
Baca: TNI Diserang saat Ambil Logistik di Papua, Kontak Tembak Terjadi, Ada yang Tewas dan Terluka
1. The Scream memiliki empat versi
Penciptanya, Munch ternyata membuat 4 versi selain yang terkenal ada dalam versi krayon, pastel dan litograf hitam putih.
2. Mengacu pada penemuan mumi di Peru
Pada waktu lukisan tersebut dibuat, sosok mumi prajurit Chachapoyas ditemukan di dekat sungai Utcubamba di Peru.
Dengan tangan disemendi kedua sisi mulut yang terbuka dengan mulut menganga, terlihat jelas hampir menyerupai lukisan The Scream.
Sejarawan Robertson Rosenblum mengemukakan, Munch menemukan inspirasi dalam mumi itu ketika dipajang di pameran di Paris.
Baca: BREAKING NEWS - Gempa Guncang Aceh Jaya
3. Menginspirasi topeng pembunuh Scream Wes Craven
Direktur waralaba film hit slasher menganggap The Scream adalah karya seni favoritnya, dia mengatakan bahwa : "Ini adalah referensi klasik untuk hanya kengerian murni bagian abad ke-20, atau mungkin hanya keberadaan manusia," katanya.