Setelah Sianida, Pengusaha asal Matangkuli Aceh Utara di Jakarta Berambisi Mengangkut Nuklir

Pengusaha asal Aceh ini terus mengembangkan usahanya dan di masa depan, Ismail bertekad memiliki kemampuan mengangkut nuklir.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Safriadi Syahbuddin
FOR SERAMBINEWS.COM
Ismail Rasyid, Ketua IKA Unsyiah Jakarta periode 2013-2018. 

Periode kepengurusan 2013-2018, Ismail Rasyid memimpin organisasi itu bersama Sekretaris Umum Ir Dede Syafruddin Jalil.

Ia mengaku masih butuh usaha dan kerja keras membangun kiprah alumni. Terutama soal kaderisasi.

"Berkiprah di organisasi alumni adalah bagian dari ibadah sosial kita. Kita harus bangkit bersama," katanya.

Ia juga tidak keberatan apabila dalam Mubes V nanti, diminta kembali memimpin IKA Unsyiah Jakarta.

"Kalau memang diperlukan, kita harus siap, itu terserah saja," ujarnya seraya menyantap ayam goreng kesukaannya.

Baca: Sabtu Ini, IKA Unsyiah Jakarta Gelar Mubes V di Aula Kementerian PAN dan RB

Pada saat gempa melanda Pidie dan Pidie Jaya, Ismail Rasyid bersama para alumni menggalang bantuan.

"Kita membangun rumah sakit kontainer. Yaitu rumah sakit yang menggunakan kontainer dan bisa dipindah-pindah. Rumah sakit itu kita serahkan ke Pemkab Pidie Jaya, dan kami mendengar, sampai sekarang masih difungsikan, sebab rumah sakit permanennya belum juga selesai," kata Ismail.

Rumah sakit kontainer itu memiliki 40 ranjang dan dilengkapi dengan fasilitas ruang rawat inap, termasuk ruang operasi berikut peralatan medis.

Rumah sakit portebel yang bisa bongkar pasang ini, adalah pilihan tepat bagi Indonesia yang rawan bencana.

"Kami memilih menyumbang rumah sakit, sebab korban membutuhkan fasilitas kesehatan di daerah terkena bencana. Rumah sakit yang kami rancang ini bisa dipindah-pindah sesuai tempat dan lahan yang tersedia. Kita juga merancang rumah sakit ini bisa dibangun di atas air dan rawa-rawa sekalipun," ujarnya.

Baca: Seorang Wanita Buka Jasa pelukan dengan Tarif Rp1,1 Juta per Jam

Membangun rumah sakit portbele untuk Pidie Jaya, Ismail Rasyid menggandeng Universitas Syiah Kuala. "Kita lakukan bersama-sama," katanya.

Ismail berpengalaman membangun fasilitas kesehatan dengan menggunakan kontainer sebab selama ini sudah dipraktekkan di berbagai daerah pertambangan.

"Letaknya di daerah terpencil. Karyawan dan para pekerja membutuhkan fasilitas kesehatan, dan kita memanfaatkan kontainer, bisa bongkar pasang dan diangkut kemanapun," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved