8 Fenomena Alam yang Muncul Pascaletusan Gunung Anak Krakatau
Meski jumlah letusannya sudah cenderung menurun, namun Gunung Anak Krakatau hingga kini masih berstatus siaga dengan zona berbahaya
Gunung Anak Krakatau sendiri terletak di 70 mil sebelah barat daya Kepulauan Seribu.
3. Tinggi gunung menyusut
Baca: Mantan Ketua KIP Subulussalam Dikabarkan Sempat Usul Pergantian Sekretaris dan Kasubag
Letusan yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau menyebabkan penyusutan ketinggian gunung Anak Krakatau.
Dari yang semula 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi hanya 110 mdpl.
Berkurangnya volume tubuh gunung Anak Krakatau diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunung api yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi dari 27 hingga 28 Desember 2018.
4. Temuan 2 retakan baru di tubuh Gunung Anak Krakatau
Menyusutnya tinggi Gunung Anak Krakatau itu disertai dengan temuan dua retakan baru di tubuh Gunung Anak Krakatau.
Baca: Hasil Final dan Daftar Juara Thailand Masters 2019, Fitriani Persembahkan Satu Gelar untuk Indonesia
Kepala BMKG, Prof Dwikorita Karnawati mengatakan terdapat dua retakan baru dalam satu garis lurus di salah satu sisi badan Gunung Anak Krakatau.Dwikorita menduga, retakan itu terjadi lantaran adanya getaran tinggi yang muncul saat erupsi gunung Anak Krakatau.
Munculnya retakan baru itu membuat BMKG khawatir akan terjadi tsunami susulan.
Hal ini dikarenakan kondisi bawah laut Gunung Anak Krakatau saat terdapat jurang di sisi barat hingga selatan.
"Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai.
Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong dan bisa roboh (longsor)" ujar Dwikorita menjelaskan.
Baca: Petani asal Lhokseumawe Tewas Ditikam, Korban Sempat Lari 150 Meter dengan Pisau Tertancap di Perut
6. Muncul cekungan kawah menyerupai teluk
Baca: Lemak Perut Dapat Menyusutkan Otak dan Buruk untuk Jantung
Usai terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, TNI Angkatan Laut (AL) menemukan penampakan tak biasa di dasar laut Selat Sunda.
Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan adanya pendangkalan dasar laut di Selat Sunda.