Tak Ada Ide Baru, Debat Capres Mengecewakan, Lebih Buruk dari Debat Anak SMA
Debat perdana Pemilu Presiden 2019 pada Kamis (17/1/2019) malam yang diikuti dua pasangan calon presiden calon wakil presiden dinilai mengecewakan.
Dari 21 ribu akun Twitter yang memberikan suara, 78 persen netizen menyatakan debat tersebut tidak menarik. Hanya ada sekitar 11 persen netizen yang menyatakan debat tersebut cukup menarik.
Namun sayangnya polling yang dibuat akun Twitter KPU ini kemudian dihapus, untuk menutupi ketidakpuasan masyarakat atas pelaksanaan debat capres tersebut.
Baca: Komisioner KPU Paparkan Persoalan Kisi-kisi Debat, Rocky Gerung Bengong dan Pegang Kepala
Baca: KPU Coret Aceh dan Papua sebagai Opsi Lokasi Debat Capres, Ini Alasannya
Substansi debat tidak menarik
Organisasi pembela HAM Imparsial, menganggap dalam debat yang mengangkat isu HAM itu, kedua pasangan tidak terlalu dalam membahas masalah hukum dan HAM, serta tidak mencari penyelesaian dalam kasus pelanggaran HAM.
Direktur Imparsial, Al Araf mengatakan kedua kandidat dalam visi dan misinya lebih fokus pada bidang ekonomi.
"Kedua kandidat tidak ada yang membicarakan bagaimana menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, apakah mau melalui jalan pengadilan atau mau melalui jalan rekonsiliasi," jelas dia.
Dari sisi pemberantasan korupsi, Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Unversitas Gajah Mada, menganggap tidak ada hal baru dalam program yang ditampilkan kedua kandidat.
Ketua Pukat UGM, Zainal Arifin Muchtar mengatakan tidak ada terobosan dalam penyampaian ide pemberantasan korupsi.
"Idenya nyaris tidak ada yang baru. Karena ide kaya ide textbook. Bicara soal penegakan korupsi, remunerasi adalah kepastian bagaimana menguatkan, tapi tidak bisa sesederhana itu.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego menilai pemilih pemula dan milenial saat ini belum terpengaruh dengan adanya debat perdana tersebut.
"Anak-anak muda mungkin masih wait and see," kata Indria. Ia juga memastikan bahwa dampak dari debat tersebut pun tidak signifikan menggugah kaum muda untuk berpartisipiasi secara aktif dalam Pilpres mendatang.(Anadolu Agency)