Biaya Haji Indonesia Paling Murah se-ASEAN, Benarkah Masa Tunggunya Paling Lama?
Kementerian Agama (Kemenag) mengklaim, Biaya Penyelenggaraan Haji Indonesia (BPIH), paling murah di antara negara-negara ASEAN.
"Saat di asrama haji embarkasi, masing-masing jemaah yang akan berangkat akan menerima kembali dana living cost itu sebesar SAR1500,” jelasnya.
“Jadi riil biaya haji yang dibayar jemaah haji Indonesia adalah 2.312 dolar AS (Rp 32,6 juta) di 2015, 2.185 dolar AS (Rp 30,8 juta) di 2016, 2.206 dolar AS (Rp 31,1 juta) di 2017, dan 2.232 dolar AS (Rp 31,5 juta) di 2018,” imbuhnya.
Klaim dari Kemenag atas murahnya ongkos haji di Indonesia memancing komentar dari netter soal masa tunggu keberangkatan.
Dalam cuitannya, seorang netter menulis, walau biaya haji di Indonesia paling murah, tapi apalah artinya bila masa tunggu keberangkatan juga paling lama.
Baca: Ingatkan Jokowi agar Tak seperti Ahok, Fahri Hamzah: Kalau Debat Prestasi Petahana akan Lebih Untung
Baca: Hubungan Sesama Jenis Picu Pembunuhan Sadis, Jasa Tak Dibayar dan Cangkul Maut, Ini Kronologinya
"Termurah di asean tp terlama didunia sami mawon pak," cuit netter tersebut.
Cuitan ini pun dibalas oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin yang menulis, masa tunggu keberangkatan haji di Indonesia, jauh lebih sebentar ketimbang negara jiran.
Singapura, misalnya.
Rata-rata masa tunggu di Singapura, di atas 30 tahun.
Sementara Malaysia, justru di atas 40 tahun.
Sementara di Indonesia, rata-rata masa tunggu keberangkatan haji di bawah 20 tahun.
"Sekedar perbandingan dg negara tetangga."
"Masa tunggu di Singapura rata2 di atas 30 tahun."
"Di Malaysia rata2 di atas 40 tahun. Di Indonesia rata2 di bawah 20 tahun," tulis Menag.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Biaya Haji Indonesia Termurah se-ASEAN, Benarkah Masa Tunggunya Paling Lama? Ini Kata Menag