Gempa Palu

Gempa Palu 7,4 SR pada 28 September 2018 Dinyatakan Fenomena Supershear Langka, Ini Penjelasannya!

Ini adalah jenis gempa bumi langka dan baru diamati kurang dari 15 kali dalam seabad terakhir.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Kerusakan akibat gempa bumi yang melanda, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia. 

Garis lurus yang relatif pendek dan sangat halus tampaknya menjadi penyebab utama gempa supershear yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

"Bahkan dengan masalah tersebut, gempa dapat langsung berubah menjadi supershear dengan cepat," kata seismolog UCLA, Lingsen Meng.

Apakah bencana ini bisa terulang di Palu?

Sejujurnya, tidak ada yang dapat memastikan. Para seismolog masih memiliki PR banyak untuk memprediksi secara akurat ukuran getaran.

Namun, gempa supershear yang terjadi di patahan Palu-Koro setidaknya akan membantu mengidentifikasi potensi bencana yang lebih akurat di masa depan.

Studi ini diterbitkan di Nature Geoscience. Selengkapnya dapat dilihat di sini dan di sini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Palu Resmi Dinyatakan Fenomena Supershear Langka"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved