OPM Buat Skenario TNI Menyerang dengan Senjata Kimia, Edit Foto Helikopter dan Berlagak Jadi Korban

Hal tersebut dilontarkan bebarengan dengan fitnah tentang penyerangan oleh TNI menggunakan bom dari helikopter.

Editor: Faisal Zamzami
Facebook / TPNPB
Akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), kembali memposting video terkait tuduhan penyerangan yang dilakukan TNI, pada Rabu (6/2/2019). - Facebook / TPNPB 

SERAMBINEWS.COM - Pada Desember 2018 lalu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Egianus Kogeya menantang TNI untuk perang.

Hal tersebut dilontarkan bebarengan dengan fitnah tentang penyerangan oleh TNI menggunakan bom dari helikopter.

Padahal faktanya, saat itu TNI menggunakan helikopter yang Nduga, Papua untuk mengevakuasi pekerja jembatan yang menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Terbaru, dilansir oleh Tribun-Video dari akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), akun tersebut kembali memposting video terbarunya, pada Rabu (6/2/2019).

Kali ini, TPNPB-OPM kembali melancarkan fitnah untuk TNI yang berisi tuduhan melakukan penyerangan di Papua.

Jika sebelumnya TNI hanya difitnah menyerang menggunakan bom, kali ini fitnah yang dilontarkan yakni TNI menyerang menggunakan bom dan senjata kimia.

Bahkan kali ini TPNPB-OPM terang-terangan meminta bantuan dunia untuk melawan serangan yang disebut dilakukan oleh TNI sebagai pihak Indonesia.

"TNI menggunakan senjata kimia dalam konflik bersenjata menyerang pemukiman warga di Kabupaten Nduga, Papua. Dunia segera mendesak Indonesia hentikan penggunaaan senjata kimia dalam konflik bersenjata di Papua," demikian bunyi postingan TPNPBNews.

Untuk memperkuat tuduhan mereka, TPNPB-OPM juga menampilkan sejumlah foto-foto helikopter yang disebut melakukan pengeboman.

Namun foto-foto tersebut adalah editan.

Pasalnya foto-foto yang dibagikan merupakan foto-foto yang sama yang digunakan dalam fitnah penyerangan pada Desember 2018 lalu.

Dalam video yang berisi suara dari Handy Talkie (HT) dari Egianus Kogoya yang berisi kabar dari lapangan.

Rekaman suara dalam video tersebut menyebut ada dua helikopter TNI, mulai melakukan serangan bom dari udara pada pukul 07.30 WIT.

"Kampung Mapenduma, Widum dan Loama, semua dibom sebanyak 5 kali dari dum-dum bagian atas. Semua di bagian Derakma Mapenduma terkejut dengan bunyi ledakan bom dan sudah keluar rumah," kata Egianus yang dikutip TPNPBnews.

"Sesudah jatuhkan bom helikopter kembali ke Timika dan arah Genyam," tambah Egianus.

Egianus Kogeya yang juga membantai para pekerja PT Istaka Karya itu menyampaikan kepada dunia dan seluruh publik bahwa, untuk wilayah Nduga, dari Mapenduma Yila dan Bela terjadi pemboman.

"Maka tolong diperhatikan serius, kami belum pastikan jumlah korban kami akan cek dan laporkan," ujar Egianus Kogeya.

Menurut Egianus Kogeya, prajurit TNI memilih menggunakan senjata kimia yang dijatuhkan dari udara, karena tak mampu melawan OPM dengan standar.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf. Mohammad Aidi secara tegas mengatakan bahwa TNI hingga saat ini belum pernah melakukan serangan.

Aidi juga menampik tudingan bahwa telah terjadi kesepakatan antara TNIdan KKSB terkait adanya zona perang.

"Mereka mengklaim bahwa mereka telah menentukan zona tempur di kawasan Habema sampai dengan Mbua. Walaupun itu hanya klaim sepihak karena tidak pernah ada perjanjian antara TNI dan KKSB tentang zona tempur tersebut," kata dia lagi.

Pernyataan tentang jatuhnya korban sipil, serangan bom dan istilah zona tempur hanyalah upaya propaganda pihak KKSB untuk berusaha menggiring opini publik.

Aidi tak habis pikir dengan upaya KKSB melakukan propaganda setelah mereka melakukan penembakan masal terhadap belasan pekerja jembatan di Nduga.

Menurut Aidi pihak KKSB bersandiwara seolah-olah mereka menjadi korban dari tindakan TNI.

"Ini adalah sikap pengecut dan tidak punya harga diri, sangat hina di mata Tuhan dan di mata kita semua yang hanya berani kepada warga sipil yang tidak berdaya. Saat TNI bertindak mereka langsung koar-koar melolong bagaikan anjing kejepit minta perhatian kepada publik seolah-olah mereka para KKSB yang teraniaya," tukas Aidi. 

Simak video di bawah ini

Baca: Tak Hanya Layani Pelanggan, Ternyata Vanessa Angel Juga Beri Layanan Plus Plus pada Mucikari Ini

Baca: Biografi Tokoh Dunia, Mengenal Tunku Abdul Rahman, Bapak Kemerdekaan Malaysia

Baca: Tumpukan Sampah Tutupi Saluran di Pasar Pante Teungoh Sigli, Ini yang Dilakukan Wabup Pidie

Artikel ini sudah tayang di Tribun Video dengan judul: Edit Foto Helikopter dan Berlagak Jadi Korban, OPM Buat Skenario TNI Menyerang dengan Senjata Kimia

(Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved