Pilpres 2019
SURVEI TERBARU Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Usai Debat Capres Ke-2 Hingga Rabu 20 Februari 2019
Adapun Paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menempel ketat dengan menjaring sentimen media sosial sebanyak 60.378 sentimen.
Dan Paslon 02 meraup 45,5 persen atau 1.250.768 sentimen .
Pantauan selengkapnya bisa diklik dari tautan Politica Wave ini >>
(TribunStyle.com/ Agung BS)

Baca: YARA Minta Prabowo Bagikan Lahan untuk Korban Konflik
Di 13 Wilayah ini, Jokowi dan Prabowo Bersaing Ketat
Dari seluruh wilayah pemilihan, pertarungan paling sengit antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam memperebutkan suara pemilih bakal terjadi di 13 daerah.
Pasalnya, pada Pemilu Presiden 2014 lalu, selisih suara keduanya di daerah tersebut sangat tipis. Dalam Pemilu 2019 mendatang, siapa yang potensial unggul?
Ketika Pemilu Presiden 2014 berlangsung, pasangan Jokowi-Kalla mampu menjadi pemenang, berhasil mengumpulkan 70.997.85 suara pemilih, atau 53,15 persen dari total pemilih.
Prabowo yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa berhasil meraih 62.576.444 suara (46,85 persen).
Selisih perbedaan kedua pasangan tersebut tidak berjarak jauh, hanya terpaut 6,3 persen. Artinya, peta penguasaan suara pemilih berlangsung sangat kompetitif.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Calon Presiden nomor 01 Joko Widodo dan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto saling berjabat tangan saat mengawali debat kedua calon presiden Pemilu 2019 di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Baca: Haji uma: Maskapai Harus Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
Meskipun Jokowi unggul, namun tidak diperoleh dengan mudah. Hasil kajian sebelumnya mengungkapkan, pangkal kemenangan Jokowi antara lain karena ia berhasil memenangkan wilayah dengan para pemilih yang tergolong antusias. Kemenangan yang disokong faktor antusiasme pemilih semacam ini terjadi baik di daerah dengan jumlah pemilih besar maupun yang kurang besar (Lihat “Penyebab Kemenangan Jokowi dan Kekalahan Prabowo”).
Pangkal kemenangan Jokowi antara lain karena ia berhasil memenangkan wilayah dengan para pemilih yang tergolong antusias.
Sekalipun terkalahkan oleh faktor derajat antusiasme, tidak berarti kekuatan fanatisme dukungan Prabowo lemah.
Bercermin pada hasil Pemilu 2014 lalu, terdapat berbagai wilayah pemilihan yang dimenangkan Prabowo dengan proporsi penguasaan yang sangat tinggi (Grafik 1).