Pilpres 2019

SURVEI TERBARU Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Usai Debat Capres Ke-2 Hingga Rabu 20 Februari 2019

Adapun Paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menempel ketat dengan menjaring sentimen media sosial sebanyak 60.378 sentimen.

Editor: Amirullah
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo beserta pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan setelah debat pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Tema debat pilpres pertama yaitu mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Keunggulan Prabowo terbesar di Provinsi Sumatera Barat. Pada daerah pemilihan Sumatera Barat II, misalnya, yang meliputi Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, mencapai hingga 79,4 persen. Hasil tersebut berselisih hingga 58,8 persen dengan Jokowi.

Selain Sumatera Barat, Prabowo terbukti mampu mengalahkan Jokowi di 10 provinsi, atau jika daerah pemilihan pada pemilu legislatif digunakan, hingga sebanyak 26 daerah pemilihan.

Menariknya, separuh dari daerah pemilihan yang ia kuasai (13 daerah) tergolong unggul mutlak dengan selisih penguasaan minimal di atas 20 persen dari Jokowi.

Pada sisi sebaliknya, keunggulan tertinggi Jokowi terjadi di Sulawesi Selatan II dan Jawa Tengah V. Di Sulawesi Selatan II yang meliputi wilayah Bulu Kumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene, Barru, Kota Pare-Pare, Soppeng, dan Wajo berhasil menguasai 78,7 persen suara pemilih.

ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO

Presiden Joko Widodo berswafoto bersama siswa dalam acara Milad 1 Abad Madrasah Mu’allimin-Mu’allimat Muhammadiyah di Yogyakarta, Kamis (6/12/2018).

Baca: 21 Kerangka Korban Tsunami Dipindah

Sementara di Jawa Tengah V yang terdiri dari Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Kota Surakarta, ia menguasai 77,7 persen.

Kedua daerah pemilihan di atas, Sulawesi Selatan II maupun Jawa Tengah V secara emosional berkaitan erat dengan keberadaan Jusuf Kalla dan Jokowi.

Dengan besaran suara pemilih yang dikuasai, Jokowi membangun benteng penguasaan di berbagai wilayah.

Apabila dihitung, terdapat 25 wilayah yang berhasil dimenangkan dengan jarak perbedaan di atas 20 persen. Dari sebanyak itu, 10 besar wilayah berselisih hingga di atas 35 persen (Grafik 2).

Selain daerah yang menjadi benteng kemenangan terkuat dari Prabowo maupun Jokowi, hasil Pemilu 2014 lalu juga menggambarkan wilayah-wilayah yang menjadi battle ground bagi kedua sosok tersebut.

Setidaknya, terdapat 13 daerah pemilihan yang menjadi potret persaingan terketat.

Pada seluruh wilayah tersebut, selisih kemenangan ataupun kekalahan sangat tipis, di bawah selisih total kemenangan ataupun kekalahan mereka secara nasional (di bawah 6,3 persen).

Persaingan paling ketat ada di daerah pemilihan DKI II, yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat (termasuk suara dari pemilih yang bermukim di luar negeri).

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved