Tegur Jangan Minum Tuak, 6 Pemuda Kepung Polisi dan Tantang Berkelahi, Kunci Leher Ipda Ferlanda

rekannya yang lain Maksimus Lado (25) yang juga berasal dari Sumba membawa paksa motor milik petugas kepolisian

Editor: Muhammad Hadi
(Tribun Bali/Agus Aryanta)
Enam Pemuda Asal Sumba yang menantang dan melakukan pengancaman kepada aparat kepolisian Polres Badung, Kamis (21/2). 

Selain itu, rekannya yang lain Maksimus Lado (25) yang juga berasal dari Sumba membawa paksa motor milik petugas kepolisian.

Motor itu dikendarai dan dibawa menuju ke dalam areal rumah kos mereka.

Dua anggota reskrim Polres Badung pun dikepung oleh pemuda Sumba yang sebagian besar membawa kayu balok.

Merasa situasi ramai dan tidak kondusif, kedua jajaran reskrim Polres Badung pun meminta maaf, serta melaporkan kejadian itu kepada pimpinannya.

Namun beberapa pemuda asal Sumba ini tetap menahan kedua anggota Reskrim Polres Badung.

Baca: Ustadz Abdul Somad Jadi Saksi Nikah dan Beri Tausiah Nikah Sahabatnya di Bireuen

Kapolres Badung, AKBP Yudith S. Hananta, SIK (tengah) saat melihatkan barang bukti yang diamankan terkait kasus pengancaman polisi, Kamis (21/2/2019).
Kapolres Badung, AKBP Yudith S. Hananta, SIK (tengah) saat melihatkan barang bukti yang diamankan terkait kasus pengancaman polisi, Kamis (21/2/2019). ((Tribun Bali/Agus Aryanta))

Bahkan Kristoforus mendorong Aiptu Ismaji dengan tangannya sambil menunjukkan gerakan seperti mengajak berkelahi.

Tak lama kemudian, Ipda Ferlanda Oktora pun datang.

Saat tiba di lokasi, Kristoforus langsung menghampirinya dan mengunci leher Ipda Ferlanda dengan tangan.

Seketika, Ipda Ferlanda yang menjabat sebagai Kanitidik 1 Satreskrim Polres Badung langsung memberikan tembakan peringatan ke atas.

Namun Kristoforus tetap tidak melepaskan kuncian tangannya.

Setelah itu, massa yang ada di seputaran TKP yang mayoritas orang Sumba menjadi lebih beringas.

Baca: Kasus Penyebar Video Sinterklas Ma’ruf Amin tak Jelas, Pengacara Ragukan Kinerja Penyidik Polda

Bahkan Fardan Teo (29) yang berasal dari Sumba Timur menantang Ipda Ferlanda Oktora dengan membawa kayu balok.

Suasana pun makin ricuh, hingga Kelian Adat dan Kelian Dinas Banjar Batu Bidak datang, dan melerai keributan tersebut.

Ipda Ferlanda Oktora yang dimintai keterangan mengaku pihaknya saat itu tengah menjalankan tugas.

Bahkan saat pemuda Sumba menantangnya pihaknya sudah berusaha menjelaskan maksud dan tujuannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved