Kondisi Bayi Erni Susanti, Wanita yang Ditebas Suami saat Hamil Tua
Sebelum tewas, Romi ternyata turut melukai perut sang istri sehingga bayi yang dikandungnya itu keluar.
Kepala Instalasi Rawat Inap RS Bhayangkara, Sri Hastuti menjelaskan bahwa kondidi bayi tersebut dalam keadaan sehat dan normal.
"Kondisi bayi di dalam kandungan saat terjadi kasus sudah 36 bulan. Kalaupun ingin dilahirkan sudah boleh. Berat bayi itu 3,9 kilogram, panjang badan 47 sentimeter," jelas Sri Hastuti, Jumat (22/2/2019).
Bayi tersebut ditangani oleh dokter spesialis anak.
Dalam rekam medis bayi Erni Susanti dengan Romi tersebut, pernafasan bayi tersebut juga dalam keadaan baik dan normal.
"Secara umum kesehatan bayi tersebut baik, sebenarnya sudah bisa dibawa pulang oleh keluarga jika pertimbangannya kesehatan," kata Sri.
Baca: Cara Membuat Akun WhatsApp Tanpa Harus Pakai Nomor Telepon, Simak Langkahnya Berikut Ini
"Namun, karena masih ada persoalan kasus hukum, mungkin kami masih menunggu dulu perkembangan hukumnya," tambah Sri.
Nenek dari bati Erni tersebut, Asmawati juga menjelaskan bahwa sang bayi dalam keadaan baik.
"Cuma nangis normal, begitu pula dengan minum susu kuat. Ia juga belum diberi nama, nanti tunggu rembuk keluarga untuk memberikan nama," jelas Asmawati.
Asmawati mengaku bahwa dirinya yang justru menangis melihat nasib dari cucunya itu.
"Saya cuma menangis, kenapa kejam sekali pembunuh itu, padahal dia suami dan ayah kandung," ujar Asmawati.
Dikutip dari Kompas.com, anak Erni yang baru saja lahir ditemukan warga di sekitar jendela rumah.
Bayi tersebut kemudian diamankan dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca: Akibat dari Videonya Viral, 2 Oknum Polisi yang Tilang Sopir Truk Cabai Dicopot Jabatannya
Bayi tersebut menjadi korban dari tindakan sadis yang dilakukan oleh ayahnya, Romi Sepriawan pada Kamis (21/2/2019).
Romi tega menghabisi nyawa Erni yang sedang hamil tua lantaran cekcok dan emosi Erni enggan membagikan kode handphone miliknya.
"Saya melakukannya karena khilaf, kami cekcok perkara ponsel, dia seperti merahasiakan sesuatu," jelas RM di Mapolres Bengkulu.