Usai Sebut Tak Menyesal Masuk ISIS, Shamima Begum Kini Minta Belas Kasihan Pemerintah Inggris
Shamina Begum kini dikabarkan meminta belas kasihan pada pemerintah Inggris agar kewarganegaraannya tak dicabut.
"Saya tidak punya apa-apa di sana, bahasanya berbeda, saya belum pernah melihat tempat itu.
Saya tidak tahu mengapa orang menawarkan negara itu kepada saya" katanya.
Sebelumnya, nama Shamima sempat ramai diperbincangkan media nasional maupun internasional.
Pada Minggu (17/2/2019) lalu, untuk pertama kalinya Shamima muncul dalam wawancara eksklusif dengan Sky News.
Baca: Cara Membuat Akun WhatsApp Tanpa Harus Pakai Nomor Telepon, Simak Langkahnya Berikut Ini
Remaja berusia 19 tahun itu duduk dengan putranya yang baru lahir di sebuah kamp pengungsian Suriah.
Shamima mencuri perhatian dunia ketika ia ingin pulang kembali ke Inggris.
Namun di sisi lain, Shamima juga mengaku tak menyesal karena telah bergabung dengan kelompok ISIS.
Bahkan, Shamima menyebut jika semua ini justru telah mengubahnya menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh.
"Tapi saya tidak menyesal karena itu mengubah saya sebagai pribadi.
Saya menjadi lebih kuat, lebih tangguh" tuturnya.
Dan ia mengatakan, banyak orang harus bersimpati padanya karena menurutnya pihak berwenang Inggris tidak memiliki bukti yang kuat bahwa ia melakukan sesuatu yang berbahaya.
Dalam wawancara eksklusif itu, Shamima mengatakan bahwa sebenarnya dirinya tidak tahu apa yang sedang dihadapi ketika pergi.
Baca: Karl Lagerfeld Meninggal Dunia, Sang Kucing dapat Warisan Harta Senilai Rp5,3 Triliun
Baca: Bahas Persiapan MotoGP Lombok 2021 dan Sirkuit Mandalika, Ikatan Motor Indonesia Segera Bertemu FIM
"Orang-orang harus bersimpati kepada saya atas semua yang saya lalui.
Saya tidak tahu apa yang saya hadapi ketika pergi. Saya harap, mungkin demi anak saya, mereka akan membiarkan saya kembali.
Saya tidak bisa tinggal di kamp ini selamanya" katanya.