Polemik Dalang Kerusuhan 98: Tanggapan Komnas HAM, Kivlan Zen Tantang Balik Wiranto

Menanggapi tantangan tersebut, Kivlan Zen justru menantang balik Wiranto dengan melakukan debat di televisi.

Editor: Amirullah
(Kolase Serambinews.com/foto Kompas.com/SABRINA ASRIL/CHRISTOFORUS RISTIANTO)
Mantan Kepala Staf Kostrad, Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. 

Ia juga mengaku bukan pendukung Prabowo ataupun Jokowi.

"Acara itu bukan saya yang buat. Saya hanya datang sebagai narasumber. Saya bicara apa adanya saja,"

"Karena saya juga bukan pendukung atau tim sukses Prabowo, bukan juga pendukung Jokowi," tegas Kivlan.

Terkait hal tersebut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turut memberikan tanggapan.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, berpendapat supaya polemik keduanya diselesaikan melalui jalur penegakan hukum.

Baca: Tentara SAS Inggris Temukan 50 Kepala Budak Seks ISIS di Tong Sampah

Pasalnya, kasus yang terjadi pada Mei 1998 dinyatakan sebagai kasus pelanggaran berat HAM.

"Perdebatan Pak Wiranto dan Pak Kivlan Zen mengenai apa yang terjadi pada 1998, baik terkait kasus Mei 98 maupun Trisakti, Semanggi I, dan II, siapa yang bertanggung jawab, lebih baik diletakkan dalam narasi penegakan hukum," ujar Anam, Rabu (27/2/2019) dikutip dari Kompas.com.

Anam juga mengatakan jika berkas perkara kasus kerusuhan Mei 1998 telah berada di Jaksa Agung sejak beberapa tahun lalu.

Beberapa mekanisme penegakan hukum dapat ditempauh.

Anam mengungkap jika Wiranto dan Kivlan dapat menemui Jaksa Agung untuk memberikan keterangan serta saksi.

Selain kepada Jaksa Agung, keudanya dapat memberikan keterangan kepada Komnas HAM meskipun nantinya keterangan akan dikirim ke Jaksa Agung.

Anam menyebut Jaksa Agung juga dapat memanggil Wiranto dan Kivlan Zen untuk memberikan keterangan.

Sebelumnya, Kivlan Zein menuduh Wiranto sebagai dalang kerusuhan 1998 dalam acara "Tokoh Bicara 98" di Add Premiere Ballroom, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin(25/2/2019).

Baca: Berlangsung Sesuai Rencana, Imam Besar Masjid Istiqlal Ceritakan Proses Pernikahan Syahrini & Reino

Mantan Kepala Staf Kostard tersebut menyebut Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propagandis.

Kivlan mempertanyakan alasan Wiranto yang meninggalkan Jakarta saat keadaan tengah kacau.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved