Kisah di Balik Hadirnya Bukhari di Acara Wisuda Almarhumah Anaknya, Sempat Mematung Saat Masuk Arena
Kisah yang dibagikan admin @uin_arraniry_official sekaligus menjawab rumors yang sempat berkembang sehari sebelumnya.
Penulis: Subur Dani | Editor: Zaenal
Saat pikirannya berkecamuk, tiba-tiba datanglah seorang pria bernama Muhazar.
Pria yang sering dipanggil Komandan Muhazar ini merupakan pegawai di Fakultas Tarbiyah, tempat Rina Muharami kuliah.
Komandan Muhazar berusaha menguatkan hati sang ayah yang baru beberapa hari kehilangan anaknya.
"Ayah, untuk yang terakhir kali demi almarhumah, ayah harus kuat. Ayah harus menerima langsung hasil jerih payah Rina," demikian pesan Muhazar kepada Bukhari.
Dengan langkah gontai akhirnya Ayah Rina berjalan ke depan bersama Muhazar ini, sampai akhirnya ayah almarhumah Rina maju ke atas panggung dan berjalan tegar untuk menerima ijazah almarhumah anaknya.
"Mungkin bagi kita itu tidak seberapa mana, tapi bagi sang ayah, setidaknya ijazah itu adalah persembahan terakhir yang bisa menjadi kado terindah untuk ayah dan ibunya," tutup admin.
Kisah yang dibagikan admin @uin_arraniry_official sekaligus menjawab rumors yang sempat berkembang sehari sebelumnya.
Untuk diketahui, setelah video "ayah gantikan putrinya pada wisuda UIN Ar-Raniry" viral di medsos, sempat beredar kabar bahwa yang naik ke atas panggung dan menerima ijazah Rina Muharami bukanlah sang ayah, melainkan adik dari ayah almarhumah Rina Muharami.

Berikut kisah lengkap yang dibagikan di akun @uin_arraniry_official.
Kali ini mimin membagi tau, sosok yang membujuk & menguatkan hati ayah almarhum rina untuk tegar dan siap melangkahkan kaki menuju panggung untuk menerima ijazah dari rektor.
Kami memanggilnya komandan muhazar, pegawai UIN Ar-Raniry yang lama di Fakultas adab lalu pindah ke Tarbiyah, fakultas dimana Rina Muharrami kuliah.
Ada banyak cerita sama dari tempat lain, beragam peristiwa yang seolah terus berulang di lain waktu. Kisah haru perjalanan seorang anak menyelesaikan pendidikan, lalu diakhir perjuangannya harus kembali pulang ke rahmatullah bahkan sebelum ia menikmati kesuksesannya itu.
Banyak pejuang sarjana yang meninggal sebelum sempat wisuda meski ia sudah menyelesaikam semuanya. Biasanya pengambilan ijazah digantikan oleh keluarga langsung ke kampus setelah acara wisuda usai.
Ayah rina ini berbeda, beliau ingin datang langsung menghadiri acara anaknya itu.
Meski awalnya begitu masuk dalam auditorium tempat dimana acara berlangsung tiba-tiba saja beliau mematung.