Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air, Dunia "Gudangkan" Pesawat 737 MAX, Ini Tanggapan Boeing

Insiden tersebut merujuk pada jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu lalu dan Lion Air pada Oktober 2018.

KOLASE
Pesawat Boeing 737 Max Ethiopian Airlines dan Lion Air. 

Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air, Dunia "Gudangkan" Pesawat 737 MAX, Ini Tanggapan Boeing

SERAMBINEWS.COM, CHICAGO - Langkah terbaru dari pemerintah AS untuk menghentikan pengoperasian Boeing 737 MAX membuat pesawat itu kini tidak lagi mengudara di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tak lama setelah Presiden AS Donald Trump perintahkan larangan terbang 737 MAX, Boeing menilai keputusan global tersebut sebagai langkah kehati-hatian.

CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan, perusahaannya telah berkonsultasi dengan FAA, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), dan otoritas penerbangan, serta pelanggan di seluruh dunia sebelum merekomendasikan kepada FAA untuk penangguhan sementara.

Antonis Mavropoulos tertinggal pesawat Ethiopian Airlines yang akan menerbangkannya dari Addis Ababa, Etiopia ke Nairobi, Kenya pada Minggu (10/3/2019).
Antonis Mavropoulos tertinggal pesawat Ethiopian Airlines yang akan menerbangkannya dari Addis Ababa, Etiopia ke Nairobi, Kenya pada Minggu (10/3/2019). (Kolase TribunTravel/Facebook Antonis Mavropoulos & Evening Standard)

"Kami mendukung langkah proaktif dari kehati-hatian ini. Keselamatan adalah nilai inti di Boeing selama kami membangun pesawat terbang," katanya seperti diwartakan Sky News, Rabu (13/3/2019).

"Tidak ada prioritas yang lebih besar (daripada keselamatan) bagi perusahaan dan industri kami," ujarnya.

Dia menyatakan bakal melakukan segala upaya untuk mendalami penyebab kecelakaan melalui kemitraan dengan para penyelidik dan memastikan masalah itu tidak terjadi lagi.

Muilenberg juga menyampaikan simpati terdalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih mereka yang tewas dalam dua kecelakaan tragis.

Insiden tersebut merujuk pada jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu lalu dan Lion Air pada Oktober 2018.

Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. Pesawat membawa yang jatuh di perairan Pantai Karawang mengangkut 181 penumpang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. Pesawat membawa yang jatuh di perairan Pantai Karawang mengangkut 181 penumpang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) ()

Kedua kecelakaan itu melibatkan Boeing 737 MAX 8, yang terjadi dalam kurun lima bulan dan menewaskan masing-masing 157 orang dan 189 orang.

Di sisi lain, dia tetap memiliki kepercayaan penuh pada keselamatan pesawat produksi perusahaannya itu.

"Boeing terus memiliki kepercayaan penuh pada keamanan 737 MAX," ucapnya.

Sebelumnya, Trump melarang semua tipe Boeing 737 MAX dari wilayah udara negaranya.

"Kami akan mengeluarkan perintah darurat untuk menghentikan semua penerbangan 737 MAX 8 dan 737 MAX 9," katanya di Gedung Putih.

Trump mengatakan, pilot dan maskapai telah mendapat pemberitahuan tentang keputusannya.

Ethiopian Airlines

Pesawat B737 MAX 8 Ethiopian Airlines jatuh lima menit setelah lepas landas dari Addis Ababa, Minggu (10/3/2019).

Sebanyak157 orang terdiri dari penumpang dan kru pesawat Ethiopian Airlines dipastikan tewas setelah Boeing 737-8 MAX yang membawa mereka dari Addis Ababa ke Nairobi, jatuh di kota Bishoftu pada Minggu (10/3/2019).

Mereka semua berasal dari 33 negara, dengan mayoritas berasal dari Kenya.

Laporan AFP menyebutkan, sebanyak 32 warga negara Kenya tewas dalam kecelakaan itu, diikuti oleh 18 orang dari Kanada, dan 9 orang dari Etiopia.

Sementara itu, Italia, China, dan Amerika Serikat masing-masing kehilangan 8 warga negaranya dalam tragedi itu. Tujuh warga negara Inggris dan 7 warga negara Perancis juga turut menjadi korban.

Selain itu, enam orang asal Mesir, lima orang asal Belanda, dan empat orang dari India ikut dalam penerbangan tersebut.

Diwartakan Reuters, satu warga negara Indonesia juga menjadi korban pada kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines, yang jatuh selang enam menit setelah lepas landas.

Warga negara dari Belgia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda, dan Yaman juga masing-masing kehilangan satu warga negara dalam kecelakaan itu.

Lion Air JT 610

Sementara Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Karawang, 13 menit setelah lepas landas dari bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/10/2018).

Sebelum kontak terputus, pilot sempat mengontak menara pengawas meminta izin untuk kembali ke bandara Soekarno Hatta karena mendeteksi ada permasalahan teknis.

Petugas menara bandara Soetta sempat memberi arahan kepada pilot.

Namun, beberapa saat kemudian pilot mengontak menara ATC bandara Halim Perdana Kusuma sebelum komunikasi terputus pada 06.33 WIB.

Pesawat yang mengakut 178 penumpang, 1 anak, 2 bayi, serta 7 awak itu merupakan pesawat versi terbaru seri Boeing 737, yakni Boeing 737 MAX.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap bahwa pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang baru dua bulan mengudara.

"Itu masih baru Agustus, September, Oktober. Baru dua bulan mengudara," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Senin (29/10/2018).(*)

Baca: Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines, Ini Persamaan Fakta dengan Jatuhnya Lion Air JT 610

Baca: Terkait Jatuhnya Pesawat Ethiopian, Indonesia Larang Sementara Maskapai Terbangkan Boeing 737-8 MAX

Baca: Jatuhnya Ethiopian Airlines ET302 Tewaskan 157 Orang, Ini 4 Kesamaan Kecelakaan Lion Air JT610

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seluruh Dunia "Kandangkan" Pesawat 737 MAX, Ini Tanggapan Boeing"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved