Daftar 51 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi, Sisa 13 Jasad

"Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 51 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima," ucapnya.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
Tim DVI menerima kantong jenazah korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Senin (6/10/2025). BNPB pada Sabtu (11/10/2025), melaporkan bahwa 50 jenazah korban ponpes Al Khoziny teridentifikasi, 11 lainnya masih diproses tim DVI Polri. 

SERAMBINEWS.COM - Proses identifikasi korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus berlanjut. 

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan hasil identifikasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny,

Tim Disaster Victim Identification atau DVI Polda Jawa Timur (Jatim) berhasil mengidentitikasi 51 jenazah korban Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo.

Jumlah tersebut didapat setelah satu jenazah korban kembali berhasil diidentifikasi pada Sabtu (11/10/2025).

"Pada Sabtu, 11 Oktober 2025, Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi satu kantong jenazah yang terdiri dari satu jenazah," kata Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Mohammad Khusnan Marzuki, dalam konferensi persnya, Sabtu.

Menurut Khusnan, satu korban tersebut berhasil diidentifikasi melalui DNA dan medis gigi. Korban diketahui atas nama Ridwan Sahari (14), laki-laki, yang beralamat di Bendul Merisi, Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 51 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima," ucapnya.

Dengan demikian, masih terdapat 13 kantong jenazah lagi yang belum teridentifikasi.

Baca juga: 48 Jenazah Santri Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk Berhasil Teridentifikasi, Berikut Daftarnya

Kombes Khusnan menuturkan, proses identifikasi masih terus dilakukan terhadap jenazah yang belum diketahui identitasnya dengan melakukan pemeriksaan lanjutan data antemortem, postmortem, maupun DNA.

"Saya mohon untuk bersabar keluarga dan kami berharap besok lebih banyak lagi yang bisa teridentifikasi, baik melalui pemeriksan antemortem, postmortem, juga DNA. Kalau sudah ada DNA lebih bagus lagi," ujarnya.

Bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin (29/9) sore pekan lalu. Peristiwa tersebut terjadi saat para santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah.

Hingga proses pencarian selesai, total korban terevakuasi mencapai 171 orang, terdiri atas 104 selamat, 67 meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part).

Insiden ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny tersebut saat ini tengah diusut Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengungkapkan pihaknya telah menaikkan status perkara tersebut ke penyidikan.

"Untuk penanganan proses hukum dari robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, kami dari Polda Jawa Timur telah melakukan gelar perkara," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (9/10/2025).

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved