Terorisme di Selandia Baru
Saksi Mata: Jemaah Diberondong Teroris Saat Duduk di Antara Dua Sujud, Korban Selamat Pura-pura Mati
Pria penembak itu kemudian melarikan diri lalu Dan menunjukkan kepada polisi di mana lokasi pria itu menembak.
Seorang pria Pakistan kepada AFP berujar dia melihat sendiri seorang jemaah tertembak di bagian kepala.
Dia mendengar tiga tembakan beruntun.
"Sepuluh detik kemudian, dimulai lagi. Saya pikir dia menggunakan senjata otomatis. Tidak ada yang bisa menarik pemicu secepat itu," tuturnya.
Pria tersebut menjelaskan bagaimana jemaah berlarian melarikan diri dengan beberapa di antara mereka bersimbah darah di bagian wajah.
Seorang jemaah lain kepada stuff.co.nz mengisahkan dia sedang salat ketika mendengar tembakan, dan melihat istrinya tewas di tepi jalan dekat masjid.
Adapun satu saksi mata seperti dilansir CNN mengisahkan bagaimana dia tengah berkendara menuju masjid, dan berhenti untuk membantu para korban.
Saksi mata itu menuturkan dia melihat seorang pria membawa putrinya yang berusia sekitar 3-4 tahun dengan luka tembak di punggung.
"Dia berteriak ingin ke rumah sakit. Maka saya segera menaikkan mereka. Pria itu juga menderita luka di bagian kaki," ujar saksi mata tersebut.
Penembakan itu menewaskan hingga 49 orang, dengan polisi menangkap empat orang, tiga pria dan satu perempuan, beberapa jam setelah penembakan.
Di mobil terduga teroris, polisi menjelaskan terdapat dua bom rakitan yang segera dinetralkan oleh pasukan Selandia Baru.
Baca: Zulfirman Syah Luka Tembak di Dada dan Anaknya Luka Tembak di Kaki, Korban Jalani Operasi Bedah
Baca: P2TP2A Abdya Minta Pelaku yang Menghamili Anak Tirinya Dihukum Berat
Baca: Dunia Kutuk Serangan Teroris di Masjid Selandia Baru, 49 Orang Meninggal Dunia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Penembakan di Linwood, Jemaah Diberondong Peluru Saat Duduk di Antara Dua Sujud dan di Kompas.com dengan judul "Korban Selamat Pura-pura Mati agar Tak Ditembak Teroris Penembak Masjid"