Unit Hemodialisa RSUD Langsa Peringati Hari Ginjal Sedunia
Unit Hemodialisa RSUD Langsa memperingati Hari Ginjal Sesunia yang pada tanggal 14 Maret, dengan tema kesehatan ginjal untuk siapapun dan dimanapun.
Penulis: Zubir | Editor: Yusmadi
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA -- Unit Hemodialisa RSUD Langsa, Jumat (15/3/2019) memperingati Hari Ginjal Sedunia yang pada tanggal 14 Maret, dengan tema kesehatan ginjal untuk siapapun dimanapun.
Penanggung jawab Unit Hemodialisa RSUD Langsa, dr Misriani SpPD FINASIM, kepada Serambinews.com, mengatakan, saat ini diperkirakan 850 juta masyarakat dunia menderita penyakit ginjal dengan berbagai sebab.
Dan hampir 10 persen populasi di dunia menderita penyakit ginjal kronik yang bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia dan ras.
Sekarang ini penyakit ginjal menjadi penyebab kematian nomer 6 dari seluruh kematian.
Di RSUD Langsa kini ini tercatat 50 orang pasien yang menderita penyakit gagal ginjal kronik, yang kini menjalani hemodialisa 2 kali dalam setiap minggunya.
Baca: Jangan Lengah dengan Pemicunya Ini, Ternyata Gagal Ginjal Bisa Muncul Hanya Dalam Hitungan Jam
Baca: Pria Ini Rela Jual Ginjal demi Beli iPhone 4, Begini Nasibnya Sekarang
Baca: 56 Batu Bersarang di Ginjal Bocah 9 Tahun, Awalnya Merasa Sakit di Bagian Pinggang
"Hal ini tentu membuat kita harus lebih waspada dan memulai langkah- langkah untuk pencegahan dan pengobatan dini dari penyakit ginjal," ujarnya.
dr Misriani menambahkan, penyakit ginjal tahap awal sering tidak memiliki tanda dan gejala yang khas, deteksi perlu dilakukan pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena gangguan ginjal.
Seperti pada pasien diabetes melitus, tekanna darah tinggi, riwayat penyakit ginjal di keluarga, memiliki berat badan berlebih, merokok dan berusia lebih dari 50 tahun.
Pada peringatan Hari Ginjal Sedunia tahun 2019 ini, Unit Hemodialisa RSUD Langsa juga ikut berpartisipasi dengan berbagai kegiatan kesehatan.
Diantaranya dengan mengadakan acara seminar awam dan gathering pasien hemodialisa dan keluarga.
Selain itu diadakan pula acara ceramah awam dan pembagian leaflet untuk pasien poliklinik dan komunitas awam.
"Ini semua dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan kita semua terhadap penyakit ginjal," sebut dokter ahli penyakit dalam ini.
dr Misriani menambahkan, penyakit ginjal seringkali tidak memiliki gejala awal yang khas, bahkan seseorang yang sudah kehilangan 90 persen fungsi ginjalnya bisa tidak memiliki gejala.
Sehingga tindakan pencegahan dan deteksi dini penting dilakukan okeh siapapun.
"Mari sayangi ginjal kita dengan minum cukup, stop merokok, tidak minum obat sembarangan,olahraga terarut dan kontrol tekanan darah serta kadar gula," tutupnya. (*)