Terorisme di Selandia Baru

Teror Selandia Baru - Haji Daud Menghadang Peluru dengan Tubuhnya Demi Menyelamatkan Nyawa Anak Muda

Omar Nabi mengatakan, ayah mereka melompat mengadang peluru yang seharusnya ditujukan untuk orang lain.

Newshub Via Kompas.com
Capture rekaman penembakan umat muslim di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), yang dilakukan teroris bernama Brenton Tarrant. 

Pria tersebut bersama putranya, seorang bocah yang diingat Yama selalu bermain di dalam masjid meski seharusnya di menjalankan shalat.

Pria Somalia itu bersandar di dinding. Kakinya tertembak. Di sampingnya tergeletak putra kecilnya, ditutupi jaket sang ayah.

Polisi yang baru tiba di lokasi, melarang Yama masuk ke dalam masjid.

Namun di luar, seorang temannya, Ramazan mengatakan sesuatu berulang kali.

"Ayahmu menyelamatkan nyawaku. Ayahmu menyelamatkan nyawaku," ujar Ramazan.

Baca: Teroris Bantai Jamaah Shalat di Masjid Selandia Baru, Tragedi Pembunuhan Massal Terburuk sejak 1943

"Saya tidak bergerak," kata Nabi sambil berdiri di taman seberang masjid dan menyaksikan polisi bekerja.

Dia mengira, perkataan Ramazan berarti sang ayah, Haji Daud Nabi, membantu kawannya itu melarikan diri.

Namun, Yama tak menemukan ayahnya di mana pun. Polisi kemudian membawa Yama dan korban selamat ke RS Christchurch yang berada tak jauh dari lokasi masjid.

Staf ambulans membawa seorang pria yang terluka dari luar masjid di Christchurch tengah pada hari Jumat
Staf ambulans membawa seorang pria yang terluka dari luar masjid di Christchurch tengah pada hari Jumat (aljazeera.com/Mark Baker/AP)

Namun, dalam situasi yang kacau itu, Yama tak mendapatkan informasi soal ayahnya kecuali kabar soal korban tewas yang terus bertambah.

Kemudian Yama menyaksikan video yang disebarkan teroris pelaku penembakan itu berulang kali.

Sampai akhirnya dia menemukan ayahnya tergeletak di lantai. "Saya terus mengulang video itu dan saya yakin itu adalah dia (ayah)," ujar Yama.

Baca: 12 Fakta Penembakan di Masjid Selandia Baru, Pelaku 3 Laki-laki dan 1 Perempuan

Dia yakin, Ramazan tidak ingin mengatakan, ayahnya menghalangi peluru yang seharusnya mengenai dirinya.

Haji Daud Nabi adalah pensiunan insinyur yang amat menyukai mobil tua.

Dia melarikan diri dari Afghanistan saat Rusia melakuan invasi. Dia kemudian membawa keluarganya yang masih muda saat itu ke Selandia Baru.

Di negeri barunya, Daud mengelola Asosiasi Warga Afghanistan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved