Dari 'Loetoeng Kasaroeng' hingga 'Boenga Roos', 10 Film Pertama yang Dibuat Indonesia

Cerita ini dikarang oleh Kwee Tek Hoay dan pernah dipentaskan Union Dalia Opera pada 1927, meskipun cuma ringkasan cerita saja

Editor: Fatimah
(cinemapoetica.com)
Eulis Atjih yang diangkat dari sebuah karya novel (cinemapoetica.com) 

Oleh sebab itu, akhirnya ia pindah ke Betawi/Batavia.

Karena kecantikan dan kekayaannya, Dasima menjadi terkenal.

Baca: Getol Kampanye Soal Anti-vaksin, Politisi Italia Ini Justru Terkena Cacar Air

Salah seorang penggemar beratnya Samiun yang begitu bersemangat memiliki Nyai Dasima membujuk Mak Buyung untuk membujuk Nyai Dasima agar mau menerima cintanya.

Mak buyung berhasil membujuk Dasima walaupun Samiun sudah beristri.

Hingga akhirnya Nyai Dasima disia-siakan Samiun setelah berhasil dijadikan istri muda.

7. Rampok Preanger (1929)

Ibu Ining tidak pernah menduduki bangku sekolah, pada 1920-an adalah seorang penyanyi keroncong terkenal pada Radio Bandung (NIROM) yang sering pula menyanyi berkeliling di daerah sekitar Bandung.

Kemudian ia memasuki dunia tonil sebagai pemain sekaligus sebagai penyanyi yang mengadakan pagelaran keliling di daerah Priangan Timur.

Main film pada 1928 yang berlanjut dengan 3 film berikutnya. Film-film itu seluruhnya film bisu.

Ketika Halimoen Film ditutup pada 1932, hilang pulalah Ibu Ining dari dunia film.

Baca: 24 Siswa SMAN Modal Bangsa Lulus SNMPTN 2019 di PTN Favorit, Ini Nama-nama Mereka

Namun sampai pecahnya PD II, ia masih terus menyanyi dan sempat pula membuat rekaman di Singapura dan Malaya.

Pada 1935 ia meninggal dunia dalam usia 69 tahun karena sakit lever.

8. Si Tjonat (1929)

Cerita dalam film ini berputar pada kisah seseorang yang dijuluki si Tjonat.

Nakal sejak kecil, si Tjonat (Lie A Tjip) melarikan diri ke Batavia (Jakarta) setelah membunuh temannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved