110 Guru Diniyah dan Guru Tahfiz Aceh Besar Mulai Bertugas 1 April 2019

110 guru diniyah dan guru tahfiz yang direkrut oleh Disdikbud Aceh Besar, beberapa hari lalu, akan mulai bertugas 1 April 2019

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Hand Over
Pendalaman program SPT kepada 110 guru diniyah dan guru tahfiz di aula Dekranasda Gani, Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (26/3/2019). 

110 Guru Diniyah dan Guru Tahfiz Aceh Besar Mulai Bertugas 1 April 2019

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR – Sebanyak 110 guru diniyah dan guru tahfiz yang direkrut oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Besar, beberapa hari lalu, akan mulai bertugas terhitung sejak tanggal 1 April 2019.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar Dr Silahuddin MAg, dalam pertemuan dan ramah tamah, sekaligus pendalaman program SPT, kepada 110 guru tersebut, di aula Dekranasda Gani, Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (26/3/2019).

Humas Disdikbud Aceh Besar dalam siaran pers kepada Serambinews.com menyatakan, para guru diniyah dan guru tahfiz ini direkrut untuk mendukung pendidikan "full day school" dalam Program Pendidikan Tepadu pada 23 sekolah dasar dan 10 sekolah menengah di Aceh Besar.

"Selamat datang dan bergabung dalam program Sistem Pendidikan Terpadu, berikan dukungan penuh dan transformasikanlah ilmu untuk perkembangan peserta didik yang akan dibina mulai 1 April 2019 esok," kata Kadis Silahuddin.

Kadisdik Aceh Besar mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas partisipasi yang sangat tinggi saat seleksi guru tahfidz dan diniyah.

Ia berharap para guru terpilih dapat memberikan sesuatu yang berarti, demi pembangunan sumberdaya peserta didik dan kemajuan pendidikan, di Aceh Besar khususnya.

Baca: Kisah Mohammad Aljaleel, Penyayang Kucing dari Aleppo Suriah

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Pendidikan Daerah Aceh Besar, Prof Dr. Mustanir memberikan pendalaman khusus terkait program SPT kepada para guru diniyah dan tahfidz.

Pendalaman materi ini disampaikan agar para tenaga pendidik yang bertugas selama 2 jam per hari ini, memiliki pemahaman yang sama dalam melaksanakan tugas di sekolah yang telah dipilih langsung pada saat mendaftar.

"Program ini pada dasarnya ingin menjadikan pendidikan sebagai milik bersama, tidak hanya pemerintah dan guru disekolah, tetapi menjadi milik kita semua sebagai masyarakat,” ungkap Mustanir.

Ia mengajak para guru diniyah dan guru tahfiz itu ikut berkontribusi sebagai ladang amal, membekali siswa untuk lebih mengenal tauhid, lebih tahu cara beribadah, berbudi pekerti yang baik, serta mampu membaca dan menghafal Alquran.

“Ini semua untuk menciptakan generasi berkarakter islami di masa mendatang," terang Mustanir.

Sistim Pendidikan Terpadu telah berlangsung sejak 1 Juli 2018 sebagai pilot projek di beberapa sekolah di Aceh Besar.

Seiring berjalan waktu terus dilakukan evaluasi dan pembenahan agar lebih baik dan partisipatif.

"Sistim Pendidikan Terpadu merupakan program Full Day School yang merupakan perpaduan antara kurikulim nasional dengan muatan lokal dengan kegiatan menggali bakat minat dan peningkatan pemahaman keagamaan bagi peserta didik," tutup Mustanir.

Turut hadir Sekdis Pendidikan Aceh Besar Fata Muhammad, anggota MPD Aceh Besar, dan Tim Pengembangan Program Sistim Pendidikan Terpadu Aceh Besar.

23 SD dan 10 SMP

Diberitakan sebelumnya, pada pertengahan Maret lalu, Pemkab Aceh Besar, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, merekrut 110 tenaga pendidik untuk mendukung pelaksanaan program Sistem Pendidikan Terpadu (SPT) di 23 SD dan 10 SMP dalam wilayah Aceh Besar.

Sebanyak 55 orang untuk guru diniyah dan 55 guru tahfidz.

Para guru yang direkrut berumur antara 20 hingga 40 tahun.

Bagi guru pengajar pendidikan diniyah harus dapat mengajar ilmu fiqh, akidah/akhlak dan atau sirah nabawiyah.

Sementara pengajar Tahfidz telah menghafal minimal 5 juz Alquran dan dapat mengajar.

Baca: Waspada, Ini Nomor Seri Buku Nikah yang Dicuri Maling di Lhokseumawe, Berstatus Illegal

Baca: Sepanjang Bulan April, Kepala Daerah di Aceh Dilarang Lakukan Perjalanan Dinas ke Luar Negeri

Adapun 23 sekolah dasar yang akan melaksanakan program "full day school" dalam Program Sistem Pendidikan Tepadu (SPT) di Aceh Besar adalah.

1. SD Negeri 1 Saree

2. SD Negeri Seulimeum

3. SD Negeri 2 Kota Jantho

4. SD Negeri Banda Safa

5. SD Negeri 1 Indrapuri

6. SD Negeri Samahani

7. SD Negeri Sibreh

8. SD Negeri Montasik

9. SD Negeri Simpang Tiga

10. SD Negeri Cot Meuraja

11. SD Negeri Lampeuneurut

12. SD Negeri Neusok Teubalui

13. SD Negeri Bueng Cala

14. SD Negeri Lambaro Angan

15. SD Negeri Lamreung

16. SD Negeri Lambada Klieng

17. SD Negeri Krueng Raya

18. SD Negeri Keude Bieng

19. SD Negeri 1 Peukan Bada

20. SD Negeri Layeun

21. SD Negeri Mon Mata

22. SD Negeri Kandang

23. SD Negeri 1 Pagar Air

Baca: Fokus di Bisnis Beri Nama Bayi, Gadis 19 Tahun Ini Punya Penghasilan Miliaran Rupiah

Baca: Indonesia Kini Jadi Pemasok Tuna Terbesar Dunia, Sumbang 16 Persen Pasokan Dunia

10 sekolah menengah pertama yang akan melaksanakan program "full day school" dalam Program Sistem Pendidikan Tepadu (SPT) di Aceh Besar.

1. SMP Negeri 1 Seulimeum

2. SMP Negeri 1 Sukamakmur

3. SMP Negeri 3 Ingin Jaya

4. SMP Negeri 1 Peukan Bada

5. SMP Negeri 2 Mesjid Raya

6. SMP Negeri 1 Lhoong

7. SMP 1 Kota Jantho

8. SMP Negeri 1 Darussalam

9. SMP Negeri 1 Darul Imarah

10. SMP Negeri Ali Hasjmy

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved