Pengamat Sebut Tol Aceh Bakal Sepi Saat Beroperasi

Tol pertama di Provinsi Aceh sepanjang 75 kilometer itu merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Sumatera.

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono mengunjungi lokasi proyek pembangunan jalan tol Aceh, di kawasan Montasik, Aceh Besar, Senin (11/3/2019). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kini tengah membangun Jalan Tol Banda Aceh-Sigli.

Tol pertama di Provinsi Aceh sepanjang 75 kilometer itu merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Sumatera.

Menurut pengamat infrastruktur Bambang Susanto Priyohadi, kehadiran jalan bebas hambatan tersebut tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh.

Bahkan, pemanfaatannya disebut sangat minim, ketika jalan tol tersebut beroperasi.

"Sepi. Karena sampai dengan hari ini pola pertumbuhan ekonomi di sana (Aceh) itu belum pola pertumbuhan regional. Tapi masih spot-spot," kata Bambang kepada Kompas.com, menanggapi klaim Jokowi soal perkembangan Tol Aceh, Rabu (27/3/2019).

Baca: Realisasi APBK 2019 Aceh Tamiang Terkendala Peraturan Menteri PUPR

Baca: Asal Usul Prabowo Subianto Diberi Kode Khusus 08 Terungkap, Akankah Capres 02 Jadi Presiden ke-8 RI?

Jalan tol, sebut dia, dibutuhkan untuk mendukung konektivitas antar-wilayah yang telah menerapkan pola pertumbuhan ekonomi regional.

Bila suatu wilayah belum menerapkan pola perkonomian regional, sebaiknya infrastruktur yang dibangun berupa jalan nasional.

Selain dinilai lebih tepat, biaya konstruksinya pun disebut lebih murah dibandingkan jalan tol.

Bambang pun khawatir, keberadaan jalan tol tersebut justru hanya akan dinikmati sejumlah wilayah saja.

"Contohnya, kalau itu Sigli, paling yang akan ramai itu di Lhokseumawe, Aceh Besar saja. Tapi wilayah lain kosong," ujarnya.

Sebagai informasi, hingga kini pembebasan lahan untuk pembangunan tol ini telah mencapai 29,18 persen atau sekitar 21,83 kilometer.

Khusus Seksi 4, lahan yang sudah dibebaskan mencapai 12,68 kilometer dari kebtuhan 14,71 kilometer.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Sugeng Rochadi menargetkan, pembangunan Seksi 4 diharapkan dapat selesai pada tahun ini.

Baca: Demo Tolak Perusahaan Tambang di Beutong Aceh, Massa: Teulah Kupileh Jameun

Menurut Sugeng, cepatnya pembebasan lahan tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan kerja sama masyarakat.

"Animo masyarakat untuk membantu pengadaan lahan sangat besar, sehingga proyek jalan tol ini dapat berjalan dengan baik dan insyaAllah di akhir tahun 2019 ini pembangunan Seksi 4 gate to gate bisa selesai," tuturnya.

Tol Banda Aceh-Sigli merupakan tol pertama yang dibangun di Provinsi Aceh.

Tol ini merupakan bagian dari ruas Tol Trans Sumatera yang diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari 2-3 jam menjadi 1 jam perjalanan.

Jokowi Sebut Pembangunan Tol Pertama di Aceh Lampaui Target

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo ( Jokowi) menilai, pembangunan jalan bebas hambatan pertama di Provinsi Aceh, Tol Banda Aceh-Sigli, telah melampaui target yang ditentukan.

"Saya sangat mengapresiasi masyarakat Aceh karena mendukung pembangunan tol, yakni hingga saat ini pembangunannya berjalan dengan baik, bahkan melampaui target," ucap Jokowi saat kampanye terbuka di Hotel Lido Graha, Lhokseumawe, seperti dilansir dari Antaranews.com, Selasa (26/3/2019).

Menurut dia, sejauh ini lahan yang telah dibebaskan dan dibersihkan mencapai 21 kilometer dari total kebutuhan sepanjang 75 kilometer.

Padahal, groundbreaking atau peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan baru dilaksanakan pada pertengahan Desember 2018.

"Laporan yang saya terima hari ini melampaui target," kata dia.

Pekerjaan di Tol Banda Aceh-Sigli(Kementerian PUPR)

Ia menilai, pesatnya pembangunan jalan tol ini tidak terlepas dari dukungan dan keinginan masyarakat Aceh untuk segera memiliki jalan tol yang tersambung hingga ke Lampung.

"Masyarakat Aceh sangat mendukung sekali kehadiran tol sebab pembangunannya berjalan lancar. Kalau pembebasannya bermasalah, berarti itu tidak mendukung," ujarnya.

Kehadiran jalan tol ini diyakini Jokowi akan mempercepat arus kendaraan logistik dan transportasi serta meningkatkan daya saing barang yang lebih kompetitif.

Ia pun menargetkan, wilayah Aceh hingga Lampung akan tersambung jalan tol sepanjang 2.700 kilometer pada 2024.

Dalam catatan Kompas.com, hingga kini pembebasan lahan untuk pembangunan tol ini telah mencapai 29,18 persen atau sekitar 21,83 kilometer.

Khusus Seksi 4, lahan yang sudah dibebaskan mencapai 12,68 kilometer dari kebutuhan 14,71 kilometer.

Pekerjaan di Tol Banda Aceh-Sigli(Kementerian PUPR)

Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Sugeng Rochadi menargetkan, pembangunan Seksi 4 diharapkan dapat selesai pada tahun ini.

Menurut Sugeng, cepatnya pembebasan lahan tidak terlepas dari kolaborasi di antara pemerintah pusat, daerah, dan kerja sama masyarakat.

"Animo masyarakat untuk membantu pengadaan lahan sangat besar sehingga proyek jalan tol ini dapat berjalan dengan baik dan insya Allah di akhir 2019 ini pembangunan Seksi 4 gate to gate bisa selesai," tuturnya.

Tol Banda Aceh-Sigli merupakan tol pertama yang dibangun di Provinsi Aceh.

Tol ini merupakan bagian dari Tol Trans-Sumatera yang diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari 2-3 jam menjadi 1 jam perjalanan.

Pekerjaan di Tol Banda Aceh-Sigli(Kementerian PUPR)

Secara keseluruhan Tol Banda Aceh-Sigli ini nanti terbagi enam seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum (25,2 km), Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,1 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14,7 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (7,7 km), dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam (5 km).

Untuk mendukung pembebasan lahan, pemerintah akan menggunakan skema dana talangan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Total investasi untuk pembangunan ruas tol ini diperkirakan Rp 12,35 triliun.

Konstruksi secara keseluruhan dari Banda Aceh ke Sigli ditargetkan selesai pada Maret 2021 sesuai kontrak.

Namun, secara bertahap direncanakan selesai per seksi mulai pertengahan 2020, tergantung kecepatan pembebasan lahan.

Penekanan sirine dan penandatanganan prasasti tanda dimulainya pembangunan Tol Banda Aceh-Sigli oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (14/12/2018).(Dok. Kementerian PUPR)

Jokowi "Over-claimed"

Pengamat infrastruktur Bambang Susanto Priyohadi menilai, pernyataan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo ( Jokowi) yang menyebut pembebasan lahan proyek Tol Banda Aceh-Sigli melampaui target, hanya sebatas klaim.

Menurut dia, bila Jokowi meyakini proses pembebasan tersebut secepat yang ia kira, seharusnya dibarengi dengan percepatan pekerjaan konstruksi pada lahan yang telah dibebaskan.

"Kalau dia mengatakan sangat cepat ya monggo, silakan diklaim begitu. Tapi menurut saya, lihat saja nanti," kata Bambang kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2019).

Hingga kini, pekerjaan konstruksi proyek yang dirancang sepanjang 75 kilometer itu belum menunjukkan perkembangan signifikan.

Lain halnya dengan ruas lain yang memang benar-benar sudah selesai pekerjaan konstruksinya seperti ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Bakauheni-Terbanggi Besar.

"Kalau itu (Banda Aceh-Sigli), memang pembebasannya sedang berjalan. Tetapi tidak secepat yang dianukan (klaim) oleh beliau. Over claimed itu," tegasnya.

"Seharusnya kalau sudah dibebaskan harus digelar konstruksi dong. Tapi kita lihat saja," imbuh Bambang.

Sebelumnya, Jokowi menilai, masyarakat Aceh sangat mendukung pembangunan proyek Tol Banda Aceh-Sigli.

Hal itu terlihat dari proses pembebasan lahan yang berjalan cukup cepat.

Menurut dia, sejauh ini lahan yang telah dibebaskan dan dibersihkan mencapai 21 kilometer dari total kebutuhan sepanjang 75 kilometer.

Padahal, groundbreaking atau peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan baru dilaksanakan pada pertengahan Desember 2018.

"Laporan yang saya terima hari ini melampaui target," kata Jokowi seperti dilansir dari Antaranews.com, Selasa (26/3/2019).

Ia menilai, pesatnya pembangunan jalan tol ini tidak terlepas dari dukungan dan keinginan masyarakat Aceh untuk segera memiliki jalan tol yang tersambung hingga ke Lampung.

"Masyarakat Aceh sangat mendukung sekali kehadiran tol sebab pembangunannya berjalan lancar. Tapi kalau pembebasannya bermasalah berarti itu tidak mendukung," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat Prediksi Tol Aceh Bakal Sepi Saat Beroperasi" , "Jokowi Sebut Pembangunan Tol Pertama di Aceh Lampaui Target" dan "Soal Perkembangan Tol Aceh, Pengamat: Jokowi "Over-claimed""

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved